SERANG, RADARBANTEN.CO.ID- Sebuah peternakan ayam milik PT Sinar Ternak Sejahtera (STS) yang berlokasi di Kampung Cibetus, Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang dirusak dan dibakar oleh sekelompok massa Minggu, 24 November 2024, sekitar pukul 08.00 WIB.
Pantauan di lokasi pada Minggu sore, terlihat tembok yang memagari peternakan telah roboh. Bahkan, gerbang besi telah terguling.
Terlihat ada beberapa bangunan lainnya mulai dari gedung staf administrasi yang juga dirusak. Bagian kada gedung pecah, bahkan printer kursi dan alat kantor lainnya telah berantakan. Terpantau juga ada beberapa benda di dalam gedung yang terbakar.
Sementara itu, untuk kondisi tiga kandang ayam terlihat sudah hangus terbakar. Terlihat pula ada banyak ayam yang mati terpanggang.
Salah seorang pedagang kopi di depan gerbang masuk Kandang Emar mengatakan, kejadian tersebut terjadi cukup cepat. Sekitar pukul 08.00 WIB, tiba-tiba masuk sekelompok massa yang terdiri dari ibu-ibu dan pemuda ke dalam kawasan peternakan.
“Jam 8 langsung ada penyerbuan. Ada banyak (massa) saya posisinya di dekat gerbang sedang jualan. Jadi langsung anarkis, saya langsung lari ke arah mes karyawan karena takut,” katanya, Minggu 24 November 2024
Ia mengaku, saat massa sudah berada di dalam kawasan peternakan, mereka kemudian langsung menuju ke arah kandang dan melakukan pembakaran. Saat itu para pekerja kandang paun tidak bisa berbuat banyak. Mereka berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
“Pas dibakar, petugas kandang masih di sini mereka berusaha memadamkan dengan alat seadanya. Baru setelah polisi datang dan audiensi, pemadam kebakaran bisa masuk ke dalam,” ujarnya.
Ia mengaku, saat ia melihat kondisi peternakan dari dalam mes, saat itu seluruh gedung sudah terbakar. Bahkan banyak juga fasilitas penunjang peternakan yang dirusak. “Ga tau juga kenapa membakar, tapi memang katanya sudah beberapa kali didemo,” ujarnya.
Sementara itu, komandan regu Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Kabupaten Serang, Yuda mengaku, pihaknya mendapatkan informasi mengenai kejadian pembakaran sekitar pukul 09.10 WIB.
“Lalu melakukan koordinasi dengan Polres, karena ini kan ini dibakar, kita ga bisa ngambil risiko. Lalu kita berangkat jam 09.23 WIB,” ujarnya.
Saat tiba di lokasi, pihaknya mengaku tidak bisa langsung masuk ke dalam kawasan kandang. Ia bersama unit Damkar dihadang oleh sekelompok massa agar tidak bisa melakukan pemadaman.
“Kita dicegat oleh warga, ada puluhan orang. Di jalan depan kita ditutup. Baru bisa masuk sekitar jam 12.00 setelah polisi melakukan mediasi dengan warga,” ujarnya.
Ia mengaku, ada sebanyak tiga gedung kandang yang terbakar. Selain itu ada juga fasilitas lainnya yang juga terbakar.
“Total kandang ada tiga gedung, per gedung ada tiga lantai itu dibakar. Terus pos jaga, mes, kantor, dirusak. Tembok juga sudah roboh. Pas masuk sudah terbakar parah, kita kemudian melakukan pendinginan dan memadamkan sisa-sisa api,” ujarnya.
Editor : Aas Arbi