SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kecamatan Bojonegara, meminta pemerintah baik di tingkat kabupaten ataupun provinsi agar memperhatikan nasib nelayan khususnya saat musim paceklik tiba.
Pasalnya, ketika musim paceklik tiba, khusunya pada bulan November hingga Bulan Februari, nelayan kesulitan untuk melaut karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Ketua HNSI Kecamatan Bojonegara, Fatullah mengatakan, beberapa minggu terakhir nelayan di Kecamatan Bojonegara tidak bisa melaut karena kondisi cuaca ekstrem. “Selama satu minggu ini banyak nelayan yang tidak bisa melaut karena motor-motor nelayan kecil sehingga tidak bisa menerjang ketinggian ombak,” katanya, Jumat 13 Desember 2024.
Dengan kondisi seperti itu, ia meminta kepada pemerintah baik Pemkab Serang, pemerintah provinsi ataupun pusat memberikan perhatian bagi para nelayan karena kondisi seperti ini sering sekali terjadi. “Harus ada perhatian khusus dari pemerintah sehingga mereka bisa bertahan, terutama untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Ia mengaku, di Kecamatan Bojonegara ada kurang lebih 1.000 nelayan yang ada di Kecamatan Bojonegara, baik nelayan bagang tancap, nelayan bagang congkel, nelayan jaring. “Ada juga nelayan yang menggunakan perahu besar, namun memang semuanya terdampak karena cuaca, baik di kepuh ataupun di wadas,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, selama tidak melaut, mayoritas nelayan belum memiliki alternatif untuk mendapatkan penghasilan, mereka mau tidak mau harus menggunakan tabungannya. Namun, untuk mereka yang tidak memiliki tabungan, harus meminjam.
“Penting adanya bantuan yang khusus untuk nelayan, terutama bantuan langsung tunai ataupun sembako,” pungkasnya.
Editor: Abdul Rozak