PANDEGLANG – Menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), harga telur ayam di Pasar Badak Pandeglang terus mengalami kenaikan.
Pedagang telur ayam, Fauzan alias Kang Ojoy, mengatakan bahwa kenaikan harga ini mulai terasa sejak dua minggu lalu dan terus berlanjut hingga kini.
Harga telur ayam yang sebelumnya berada di kisaran Rp 26.000 per kilogram, kini mencapai Rp 32.000 per kilogram.
“Kenaikan itu terjadi bertahap, awalnya dari Rp 26 ribu naik jadi Rp 28 ribu, terus Rp 29 ribu, sampai sekarang sudah Rp 32 ribu per kilogram,” ungkap Fauzan saat ditemui, Senin, 23 Desember 2024.
Fauzan mengaku, kenaikan harga ini cukup berdampak pada omzet penjualannya.
Menurutnya, jumlah pembelian oleh konsumen turun drastis akibat lonjakan harga.
“Biasanya pembeli itu belanja banyak, bisa sampai 3 kilogram. Sekarang malah turun jadi cuma 1 kilogram, ya jadi agak berkurang pendapatannya,” ucapnya.
Kenaikan harga telur ayam yang terus melonjak jelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) berdampak pada stok yang disediakan pedagang di Pasar Badak Pandeglang.
Fauzan mengungkapkan bahwa biasanya ia menyediakan hingga 300 peti telur. Namun, akibat kenaikan harga, jumlah stok yang ia sediakan kini berkurang drastis.
“Kalau biasanya normal, satu mobil itu bisa bawa 300 peti. Tapi sekarang, paling cuma 150 peti saja,” ujarnya.
Menurutnya, kenaikan harga yang terjadi memaksa pedagang mengikuti harga dari para peternak.
“Ya, kita ngikutin aja harga pasar dari peternaknya. Mau gimana lagi, kan,” katanya.
Lonjakan harga telur ayam jelang libur Nataru 2025 turut dikeluhkan para pembeli seperti Amel.
“Duh, iya nih, harga telur makin mahal aja. Padahal kemarin saya beli masih Rp 26 ribu per kilogram, sekarang tiba-tiba udah naik lagi. Kaget pasti, Kang,” katanya.
Meski keberatan, Amel mengatakan, telur merupakan bahan pokok yang sulit dihindari karena menjadi kebutuhan sehari-hari.
Telur ayam juga kerap digunakan untuk berbagai olahan makanan, terutama saat perayaan malam tahun baru.
“Telur itu kebutuhan sehari-hari yang penting banget. Bingung juga kalau harganya naik terus begini. Apalagi kalau malam Tahun Baru, biasanya dipakai untuk campuran makanan sebagai pelengkap,” tandasnya.
Editor: Agus Priwandono