LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Banjir yang melanda Kabupaten Lebak pada awal Desember 2024 akibat cuaca ekstrem telah menyebabkan kerusakan signifikan pada sektor pertanian. Ratusan hektar sawah yang baru saja ditanami padi, berusia antara 1 hingga 17 hari, terendam air, merugikan petani dengan taksiran kerugian mencapai lebih dari Rp 915 juta.
Kepala Dinas Pertanian Lebak, Rahmat, mengungkapkan bahwa hingga akhir Desember, sebanyak 350,5 hektar sawah telah terendam banjir, dengan 259,9 hektar di antaranya berhasil surut, sementara 43,6 hektar mengalami puso. “Kerugian yang ditanggung petani diperkirakan mencapai Rp 915 juta lebih,” ujar Rahmat, Minggu, 29 Desember 2024.
Banjir melanda sawah di 10 kecamatan, di antaranya Cibadak (20 hektar), Rangkasbitung (1,5 hektar), Bojongmanik (22 hektar), Cirinten (15 hektar), Kalanganyar (44 hektar), Cimarga (6 hektar), Bayah (10,2 hektar), Cijaku (38 hektar), dan Banjarsari (83 hektar). Usia padi yang terendam bervariasi, mulai dari 2 hingga 40 hari.
Rahmat menambahkan bahwa pihaknya berencana mengajukan permohonan bantuan benih padi kepada Dinas Pertanian Banten dan Kementerian Pertanian guna membantu petani yang terdampak. “Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mendapatkan bantuan benih pada lokasi yang mengalami puso,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Cijaku, Cece Sahroni, membenarkan bahwa puluhan hektar sawah di wilayahnya juga terendam banjir. “Ada empat desa yang pesawahannya terendam, yaitu Desa Ciapus, Kapunduhan, Cihujan, dan Kandangsapi,” ungkap Cece.
Editor : Nurabidin