SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Pariwisata Banten memprediksi jika kunjungan wisata di Provinsi Banten pada libur akhir tahun 2024 akan mengalami penurunan. Hal itu disebabkan beberapa faktor, salah satunya faktor cuaca.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Tri Nurtopo menjelaskan, hingga saat ini kunjungan wisata di tanah jawara masih rendah. Menurutnya, faktor cuaca berupa hujan yang disertai angin kencang membuat wisatawan menahan diri untuk berwisata ke Banten.
Tri Nurtopo yang juga Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banten itu juga menuturkan bahwa selain kunjungan wisata yang menurun. Lalu lintas kendaraan pun mengalami fenomena yang sama.
“Berapa hari ini, walaupun cuaca agak bagus, tapi data yang kami terima, baik lalu lintas maupun kunjungan wisata, terjadi penurunan,” jelasnya.
Tri mengaku bahwa untuk saat ini, jumlah kunjungan wisatawan ke beberapa lokasi wisata alam di Banten meleset dari apa yang pihaknya perhitungkan. Dirinya pun pesimis jika target kunjungan wisata pada nataru 2024-2025 ini sebesar 2 juta wisatawan tidak akan tercapai.
Sebab, dari tanggal 24 hingga 30 Desember 2024 lalu, atau saat libur natal, kunjungan wisata di delapan kabupaten dan kota se Banten hanya sebanyak 138.151 saja. “Nggak tercapai kayaknya,” akunya.
Namun, Tri juga mengaku bahwa masih berharap pada beberapa hari ke depan. Dimana, pada tanggal 31 Desember 2024 dan 1 Januari 2025, tempat-twmpat wisata di Banten bisa mengalami lonjakan kunjungan.
“Ini karena kita masih berharap masih ada orang kunjungan kewisata, itu tanggal 31 (Desember 2024, red) sampai tanggal 1 (Januari 2025, red), mudah-mudahan masih ada peningkatan,” paparnya.
Dengan situasi cuaca yang saat ini masih kerap dihiasi hujan dan angin kencang. Tri mengimbau agar masyarakat yang akan berkunjung ke destinasi wisata alam seperti pantai untuk dapat menghindari ombak air laut yang saat ini cukup tinggi.
“Kalau mau berwisata di pantai jangan dekat ke air gebasannya (ombak, red) gitu ya. Karena cuaca ekstrim tadi. Karena jangan sampai, orang makin ke tengah (laut, red) terpancing, akhirnya hilang,” pungkasnya.
Editor: Abdul Rozak