TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID – Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tangsel mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Pusat.
Hal itu dapat terlihat dari kunjungan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi pada Badan Penanaman Modal (BKPM) RI, Todotua Pasaribu, ke UPTD SDN Lengkong Gudang pada Senin, 13 Januari 2025.
Dan, hari ini, 15 Januari 2025, giliran Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, bersama Wakil Menteri, Christina Aryani, turut meninjau pelaksanaan Program MBG di SD Falatehan, Serpong, Kota Tangsel.
Baik Wakil Menteri Investasi maupun Menteri Migran, dalam kunjungan mereka sama-sama didampingi Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan.
Todotua Pasaribu menyatakan, Program MBG di Tangsel telah dilaksanakan pada Senin, 6 Januari 2025, baru tujuh titik.
“Di tujuh titik ini memang kita lihat pelaksanaannya sudah baik dan juga para adik-adik pelajar, mereka sangat bahagia terhadap program ini, dan kita harapkan sesuai dengan harapan dari pemerintah, serta harapan dari bapak Presiden,” ujar Todotua.
Menurut Todotua, sinergi antara Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah menjadi langkah penting dalam memastikan generasi muda mendapatkan nutrisi yang cukup, sekaligus mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.
“Dengan adanya program ini seuai dengan keinginan besar dari pemerintah untuk menyiapkan sumber daya manusia bangsa ini ke depannya dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Sementara itu, kepada wartawan, Abdul Kadir Karding mengatakan, tujuannya meninjau Program MBG di Tangsel untuk memastikan program ini berjalan sesuai dengan harapan Presiden Prabowo Subianto.
“Juga memastikan anak-anak happy mendapatkan makanan bergizi. Pak Presiden ingin anak-anak ini pada tahun 2045, lahir generasi unggul, tangguh, kompetitif, cerdas, dan memiliki akhlak yang bagus. Itulah generasi yang akan membawa kita kepada kemajuan,” ujarnya.
Ia menegaskan, Program MBG adalah program investasi jangka panjang dalam rangka membangun sumber daya manusia.
“Kalau tidak kita investasikan hal-hal semacam ini sampai kapan pun sulit. Kan, kita sudah berpengalaman sejak merdeka sampai sekarang karena kita tidak tata pembangunan sumber daya manusia kita dengan baik, kita tidak investasi dan tidak serius di sana, kita tertinggal dari negara tetangga kita,” tegasnya.
Abdul Kadir berharap tidak ada lagi suara yang menyatakan program ini hanya menghambur-hamburkan uang.
“Sekali lagi jangan dilihat makan bergizi gratis ini menghambur-hamburkan uang. Ini investasi jangka panjang membangun sumber daya manusia,” ujarnya.
Editor: Agus Priwandono