PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Terdapat tiga faktor yang menyebabkan turunnya tingkat kegemaran membaca (TGM) di Kabupaten Pandeglang, sehingga minat masyarakat untuk membaca semakin berkurang.
Hal itu disampaikan Pengelola Perpustakaan Daerah Pandeglang, Ratna Lestari Ningsih, menurutnya karena koleksi buku yang terkesan monoton dan kurang variatif. Alih-alih menarik minat, warga justru seperti dihadapkan pada pilihan bacaan yang itu-itu saja alias monoton.
“Pengaruhnya itu ketika mereka mendapatkan koleksi buku yang baru atau koleksi buku yang belum mereka jumpai, kemudian tulisan yang menonton hanya banyak tulisan saja,” ungkapnya, Kamis 16 Januari 2025.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang terus berupaya meningkatkan kegemaran membaca masyarakat melalui berbagai program literasi. Salah satunya adalah dengan menyediakan perpustakaan keliling dan menambah koleksi buku di perpustakaan daerah.
“Kita juga berusaha menambah koleksi buku baru dan melibatkan masyarakat melalui berbagai kegiatan, termasuk kolaborasi dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM),” katanya.
Ratna menjelaskan, pemerintah juga memfasilitasi pembentukan perpustakaan di setiap desa dan mendukung aktivitas TBM sebagai langkah konkret untuk mendorong minat baca.
Namun, ia mengakui salah satu tantangan terbesar adalah kebiasaan anak-anak yang lebih sering menggunakan gadget daripada membaca buku.
“Anak-anak sekarang cenderung lebih sering bermain game atau scroll media sosial untuk hal-hal yang kurang penting, dibandingkan membaca,” ucapnya.
Ratna berharap masyarakat Pandeglang dapat meningkatkan minat membaca demi memperluas wawasan dan pengetahuan.
“Kalau kita tidak membaca, wawasan kita akan sempit. Kita juga akan kesulitan mengikuti perkembangan zaman, terutama di era digitalisasi yang terus berkembang,” tandasnya.
Editor: Mastur Huda