LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, penjualan bandeng di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengalami penurunan yang signifikan. Kondisi ini membuat para pedagang di pasar tradisional mengeluhkan sepinya pembeli, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana bandeng menjadi salah satu komoditas yang paling dicari.
Menurut Ningsih, salah seorang pedagang ikan di Pasar Rangkasbitung, biasanya permintaan bandeng meningkat drastis menjelang Imlek. Namun, tahun ini, penjualan justru lesu.
“Biasanya kalau menjelang Imlek, banyak yang beli bandeng. Tapi sekarang sepi sekali. Dalam sehari, saya hanya bisa menjual setengah dari stok yang ada. Padahal biasanya bisa habis dalam waktu singkat,” ujar Ningsih, Senin 27 November 2025.
Ia menyebutkan bahwa meski harga bandeng tetap stabil, minat pembeli tidak sebanyak tahun lalu.
“Sekarang harga bandeng per kilogramnya sekitar Rp40 ribu hingga Rp45 ribu, sama seperti tahun kemarin. Tapi pembeli jauh berkurang. Biasanya menjelang Imlek, warga Tionghoa di sekitar sini borong bandeng untuk persiapan perayaan,” katanya.
Beberapa pedagang menduga penurunan ini disebabkan karena berkurangnya pasokan ikan bandeng berukuran besar ke pedagang menjadi salah satu faktor masih sepinya permintaan ikan bandeng pada Imlek 2025.
Sementara itu, salah seorang warga keturunan Tionghoa di Rangkasbitung, Jimi, mengaku bahwa keluarga besarnya tahun ini tidak terlalu fokus pada tradisi menyajikan bandeng.
“Tahun ini lebih sederhana saja. Tidak harus bandeng, bisa diganti dengan menu lain. Jadi, kami tidak membeli dalam jumlah banyak seperti dulu,” ungkapnya.
Para pedagang berharap kondisi ini hanya bersifat sementara dan situasi dapat kembali normal di hari-hari mendatang. Namun, mereka tetap khawatir jika tren penurunan ini berlanjut, mengingat bandeng merupakan salah satu komoditas andalan mereka selama musim Imlek.
Editor: Bayu Mulyana