LEBAK,RADARBANTEN.CO.ID-SMA Negeri 1 Bayah mencatatkan prestasi membanggakan dalam event internasional Tsunami United, sebuah gerakan global yang menyatukan para pelajar sebagai generasi penjaga ketahanan pesisir.
Tim sekolah berhasil mendapat Rekognisi (pengakuan) melalui film dokumenter “Vivere Pericolosamente” yang mengangkat tema kesiapsiagaan tsunami.
Event yang berlangsung dari 1 Juli hingga 17 September 2024 ini merupakan kolaborasi berbagai lembaga internasional terkemuka, termasuk NASA Earth Science Applied Sciences Disasters, UNESCO Office Jakarta, IOTIC UNESCO-IOC, BMKG, UNDRR, Asian Development Bank (ADB), dan U-INSPIRE Indonesia.
“Alhamdulah sertfikat Rekognisi (pengakuan) dari ajang internasional tsunami united kami terima pada 14 Januari 2025. Film vivere Pericolosamente adalah sebuah video kampanye yang kami buat untuk meningkatkan kesadaran para pelajar tentang bahaya tsunami,” kata Layla Rashida Anis, ketua tim SMAN 1 Bayah yang beranggotakan lima siswa, Kamis 30 Januari 2025.
Menurutnya, kegiatan ini membuka wawasan para siswa tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi tsunami.
“Melalui kegiatan ini juga sekaligus memberikan pengalaman berharga berkolaborasi dengan pelajar dari berbagai negara,” ujarnya.
Program ini dilatarbelakangi oleh tragedi Tsunami Samudra Hindia 2004 yang menyadarkan dunia akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana. Tsunami United berhasil menarik partisipasi dari 19 negara, melibatkan 59 sekolah dengan total 263 siswa, 117 guru, dan 59 kepala sekolah.
Para peserta tidak hanya mengikuti pembelajaran jarak jauh, tetapi juga diberi kebebasan berkreasi dalam berbagai bentuk karya, mulai dari musik, seni pertunjukan, puisi, video dokumenter, poster, hingga lukisan. Hal ini memungkinkan siswa mengekspresikan ide mereka melalui media yang paling sesuai dengan bakat masing-masing.
Puncak acara ditandai dengan sesi istimewa pada Jumat, 2 Agustus 2024. Para peserta berkesempatan melakukan dialog langsung dengan astronot NASA, Sunita Williams, yang berbicara dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Reporter: nurabidin
Editor: Agung S Pambudi