LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Kasus Demam Berdarah Deungeu (DBD) di Kabupaten Lebak terbilang masih tinggi. Hingga 17 Februari 2025, DBD di Bumi Multatuli mencapai 151 kasus.
Kasus DBD terbanyak ditemukan di 30 Puskesmas dari 42 Puskesmas di Lebak.
“Kasus DBD masih menjadi perhatian kami. Hingga 17 Februari 2025 ini mencapai 151 kasus dengan sebaran hampir merata di 30 Puskesmas, dari 42 Puskesmas di Lebak,” kata Kasi Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinkes Kabupaten Lebak, Rohmat Puji Raharjo, Senin, 17 Februari 2025.
Menurutnya, salah satu faktor penyebab masih tingginya kasus DBD, selain musim penghujan dan cuaca ekstrem, juga dipengaruhi faktor kebersihan lingkungan.
“Kami terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah DBD, salah satunya melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M Plus. Langkah dengan 3M Plus yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti,” jelasnya.
Dia menambahkan, jika warga menjaga kebersihan lingkungan dengan baik, dipastikan tidak akan mudah terjadi penularan penyakit DBD.
“Tentunya, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyebaran virus DBD. Sebab penularan penyakit itu ditimbulkan oleh buruknya kebersihan lingkungan di masyarakat,” katanya.
Editor: Agus Priwandono