CILEGON – Jumat 7 Februari 2025 menjadi hari yang tak akan dilupakan oleh Hunaenudin dan keluarga. Pria berusia 47 tahun itu mengalami hal yang belum pernah dibayangkan sebelumnya dan benar-benar tak diinginkan terjadi dalam hidup.
Hari itu, sekira pukul 02.00 dini hari, warga Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon ini tiba-tiba terjatuh di kamar mandi usai menghadiri peringatan Isra Miraj di halaman masjid yang berada tepat di depan rumahnya.
Beruntung peristiwa itu langsung diketahui oleh anggota keluarganya sehingga pria berperawakan tinggi besar itu bisa langsung dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) untuk mendapatkan penanganan medis secara serius.
Peristiwa itu terjadi begitu saja, tidak ada tanda-tanda apapun sebelum Hunaenudin alami stroke dan terjatuh di kamar mandi.
Sebelum ditemukan jatuh, pegawai swasta itu beraktivitas seperti biasa, pergi bekerja ke salah satu perusahaan yang berada di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.
Sorenya, pria kelahiran 1978 itu pun masih terlihat seperti biasanya. Diakuinya, saat itu Ia merasa capek usai bekerja seharian.
Lelah usai seharian bekerja itu juga sempat membuat Hunaenudi tak ingin ikut pengajian. Namun karena alasan tidak enak kepada tetangga karena lokasi pengajian tepat berada di depan rumah, dan didorong oleh Khodijah, istrinya, Hunaenudin pun akhirnya tetap mengikuti pengajian yang berlangsung beberapa jam dari Kamis, 6 Februari malam hingga Jumat 7 Februari dini hari.
Khodijah bercerita, setelah pengajian, suaminya itu sempat beristirahat sekira 15 menit sebelum pergi ke kamar mandi.
Saat ke kamar mandi, suara keras terdengar, saat dilihat, ternyata suara itu berasal dari benturan tubuh Hunaenudin ke lantai kamar mandi.
Khodijah pun panik dan meminta tolong agar Hunaenudin bisa tertolong.
“Langsung dibawa ke sini (RSKM),” tutur Khodijah sambil menemani suaminya menjalani perawatan paska operasi di salah satu ruang rawat inap RSKM, Jumat 17 Februari 2025 lalu.
Kata Khodijah, peristiwa itu tak pernah terbayangkan sebelumnya dan benar-benar tak diinginkan.
Suami yang selama ini sehat bugar tiba-tiba terjatuh dan alami stroke yang membuat sebagian tubuh sebelah kanan tak bisa bergerak. Kata dokter, ada penyumbatan di area otak Hunaenudin.
Saat Khodijah bercerita, Hunaenudin masih belum bisa banyak bergerak, bahkan untuk berbicara pun belum bisa.
Kepala Hunaenudin terlilit perban putih, bagian tangan kirinya diimpus. Gerakan yang dilakukan Haenudin hanya menggerakan tangan kiri dan sesekali merespon pertanyaan staf RSKM Cilegon dengan gerakan kecil kepala.
“Dioperasi, penyumbatannya sudah disedot, sekarang tinggal trapi trapi, kata dokter gak lama lagi kemungkinan bisa pulang, tapi masih harus cek,” tutur Khodijah.
Beruntung, cobaan yang tengah dihadapi Hunaenudin dan keluarga tidak diperberat dengan biaya operasi dan penanganan medis lanjutan.
Seluruh biaya, baik operasi, rawat inap, hingga chek up rutin di-cover alias ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Selain seluruh biaya ditanggung, Khodijah juga mengaku suaminya mendapatkan penanganan yang sangat baik di RSKM Cilegon meskipun menggunakan BPJS Kesehatan.
“Alhamdulillah enggak, perawatnya baik-baik, sopan, penanganannya juga cepat,” papar Khodijah.
Khodijah membuktikan besarnya manfaat BPJS Kesehatan.
Memburuknya kondisi kesehatan bisa terjadi dalam waktu cepat dan tak terduga. Dengan terdaftar sebagai peserta JKN peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba itu pun bisa ditangani tanpa harus menimbulkan persoalan baru.
“Kalau tidak pakai BPJS Kesehatan bagaimana biayanya, pasti besar, mahal, apalagi ini sampai dioperasi,” tuturnya. (*)
Budi-Agis Sosialisasikan Langsung BPJS Ketenagakerjaan Gratis ke Ojek Online dan Pangkalan
SERANG,RADARBANTEN.CO.ID – Walikota Serang Budi Rustandi, dan Wakil Walikota Serang, Nur Agis Aulia sosialisasikan langsung terkait program PBI gratis dan...
Read moreDetails