CILEGON,RADARBANTEN.CO.ID-Pegiat Sosial sekaligus mantan Direktur Krakatau Steel, Huluful Fahmi menyayangkan program Corporate Social Responsibility (CSR) Krakatau Steel lari ke luar daerah Cilegon.
CSR yang harusnya diperuntukan kesejahteraan, pendidikan,dan kesehatan masyarakat sekitar yang terdampak langsung dari kegiatan suatu perusahaan, dialihkan ke luar daerah oleh Krakatau Steel.
Fahmi menilai terutama karena Kota Cilegon bukanlan Kota yang terlalu besar, banyak persoalan yang bisa diinventarisir dan diselesaikan melalui program CSR perusahaan.
“Menurut saya pertama harus di ingatkan bagi teman teman industri yang ada di Kota Cilegon, kota kita itu kecil, 43 kelurahan 8 kecamatan persoalan pun banyak, temasuk isu sosial misalnya kesehatan, pendidikan dan ekonimi. Artinya kalau berbicara program CSR Krakatau Steel grup belum layak jika dialihkan ke daerah lain,” ucap Fahmi usai kegiatan Dongeng Inspiratif bersama PT NS Bluescope di Aula RPB, Kota Cilegon pada Rabu (5/3).
Fahmi menyayangkan keputusan dari Krakatau Steel mengingat masih menumpuknya persoalan yang berada di Kota Cilegon, harusnya industri bisa bantu menangani dan menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.
“Dengan porsi yang sangat kecil ini harusnya difokuskan saja di Kota Cilegon, karena bagaimanapun Kota Cilegon harus mendapatkan prioritas agar percepatan pembangunan, pengentas kemiskinan dan program program lainnya, itu bisa ditangani dengan baik oleh program program sosial industri,” tuturnya.
Fahmi yang juga merupakan Presiden Rumah Peradaban Banten berharap Krakatau Steel sebagai ikon Kota Cilegon, menjadi percontohan yang baik bagi industri lain bukan sebaliknya.
“Sebenarnya tidak hanya Krakatau Steel saja tapi seluruh industri yang ada di Kota Cilegon. Apalagi kalau Krakatau Steel ini adalah foundernya industri di Kota Cilegon maka saya kira salah satu tugasnya adalah mempercepat proses pembangunan di segala bidang dalam bentuk program-program baik CSR ataupun program lainya, ” pungkasnya.
Sebelumnya diketahui bahwa Krakatau Steel memberikan bantuan pembangunan gedung untuk Kampus Swasta di Yogyakarta. Hal itu menimbulkan berbagai tanggapan dari masyarakat, yang menyayangkan keputusan Krakatau Steel.
Reporter: Adam Fadillah
Editor: Agung S Pambudi