RADARBANTEN.CO.ID – Hari Teater Sedunia atau World Theatre Day dirayakan setiap tahun pada 27 Maret. Hari ini dimaksudkan untuk merayakan seni teater dan kontribusinya terhadap budaya dan masyarakat. World Theatre Day pertama kali diperingati pada tahun 1962 oleh International Theatre Institute (ITI) dan sejak saat itu menjadi kesempatan untuk menghargai semua bentuk seni teater, serta mendorong dialog antara berbagai budaya melalui pertunjukan teater.
Perayaan Hari Teater Sedunia (World Theatre Day) dirayakan dengan berbagai cara di berbagai negara. Setiap negara mungkin memiliki tradisi dan pendekatan berbeda untuk merayakan seni teater. Di Prancis, teater memiliki tempat penting dalam budaya, dan Hari Teater Sedunia dirayakan dengan berbagai pertunjukan, festival, dan diskusi publik.
Beberapa teater besar mengadakan pemutaran spesial atau acara untuk merayakan seni teater. Selain itu, banyak aktor dan sutradara teater yang memberikan pidato atau refleksi mengenai pentingnya teater dalam masyarakat.
Di Amerika, berbagai organisasi teater dan universitas mengadakan acara khusus seperti pertunjukan atau diskusi panel. Banyak teater di kota besar seperti New York, yang terkenal dengan Broadway, mengadakan acara atau menyelenggarakan pementasan gratis sebagai bentuk perayaan. Selain itu, beberapa perusahaan teater juga menggunakan hari ini untuk meluncurkan kampanye untuk menarik perhatian lebih banyak penonton.
Di Indonesia, teater memiliki sejarah panjang dan sangat dihargai, terutama teater tradisional seperti Wayang dan Ketoprak. Pada Hari Teater Sedunia, banyak grup teater dan komunitas seni mengadakan festival teater, pertunjukan, dan diskusi untuk merayakan seni pertunjukan ini. Teater modern dan tradisional sering kali digelar di berbagai kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. Beberapa universitas juga mengadakan seminar atau lokakarya yang berfokus pada perkembangan teater Indonesia dan global.
Sementara di Malaysia, perayaan Hari Teater Sedunia sering kali melibatkan pertunjukan teater, terutama di kota-kota besar seperti Kuala Lumpur. Acara-acara ini melibatkan grup teater profesional dan mahasiswa yang menampilkan berbagai genre teater, mulai dari teater tradisional seperti Mak Yong dan Wayang Kulit, hingga teater kontemporer.
Perayaan Hari Teater Sedunia di kawasan ASEAN umumnya melibatkan pertunjukan teater, diskusi, dan festival yang mengedepankan pentingnya seni teater dalam budaya masing-masing negara. Walaupun intensitas dan ukuran perayaannya berbeda, tujuan utamanya adalah untuk mengapresiasi seni teater dan mendorong keterlibatan masyarakat dengan seni pertunjukan.
Hari Teater Sedunia (World Theatre Day) mungkin kurang dikenal karena beberapa alasan, seperti kurangnya promosi, teater yang terbatas, keterbatasan jangkauan, keterbatasan media sosial dan digital di mana tidak semua kelompok teater atau organisasi seni memiliki sumber daya untuk memanfaatkan platform ini dengan maksimal untuk memperingati hari tersebut. Hal ini bisa membatasi penyebaran informasi dan kesadaran tentang Hari Teater Sedunia.
Meskipun demikian, bagi mereka yang terlibat langsung dalam dunia teater, hari ini tetap menjadi kesempatan yang sangat penting untuk merayakan seni ini dan menyuarakan kontribusinya terhadap budaya global.
Editor: Mastur Huda