CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Kondisi memprihatinkan dialami seorang warga lanjut usia di Linkungan Tegal Wangi Baru, Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.
Badri (62), kini hanya bisa terbaring di kasur karena sakit-sakitan. Lebih memilukan, rumah tempat ia berteduh nyaris roboh dan bocor parah saat hujan turun.
Pantauan Radar Banten di lokasi, rumah sederhana yang dihuni Badri tampak sudah tidak layak huni. Dinding mulai rapuh, bagian atap ditambal dengan lembaran asbes seadanya, dan bagian dalam rumah kerap kehujanan ketika hujan deras mengguyur. Kondisi ini membahayakan, terutama karena Badri hidup seorang diri dalam keadaan sakit.
Salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengaku prihatin dengan keadaan Badri.
“Beliau sudah pisah dengan istrinya, tapi anak perempuannya kadang masih menjenguk. Kemarin juga sempat dirawat di rumah sakit selama seminggu,” ujarnya.
Badri diketahui sudah lama menderita sakit dan beberapa kali keluar masuk rumah sakit. Keterbatasan ekonomi membuatnya tidak mampu memperbaiki rumah ataupun merawat kesehatannya secara maksimal.
Ia sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah, dermawan, maupun industri-industri yang berada di wilayah Grogol.
Ketua RT setempat, Tolha Sobirin, membenarkan kondisi warganya tersebut.
“Betul, rumah Pak Badri sudah tidak layak huni. Beliau juga sedang sakit parah. Saya sebagai RT sudah berupaya mengajukan bantuan ke beberapa pihak, mulai dari POSPAK, CSR perusahaan, hingga menyampaikan ke Pak Wali. Tapi sampai saat ini belum ada respon,” tutur Tolha saat dikonfirmasi pada Senin 5 Mei 2025.
Menurut Tolha, satu-satunya perbaikan yang baru dilakukan hanyalah penggantian sebagian atap rumah dengan asbes. Namun itu tidak cukup untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan Badri.
“Kami berharap ada perhatian dari pemerintah Kota Cilegon maupun pihak lain yang peduli. Kondisinya sudah sangat mendesak, baik dari sisi kesehatan maupun tempat tinggal,” ucap Tolha.
Warga berharap Pemkot Cilegon dapat segera turun tangan memberikan bantuan renovasi rumah dan penanganan kesehatan agar Badri dapat hidup dengan lebih layak dan manusiawi.
Editor: Abdul Rozak