SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk atau Bank Banten melakukan penjajakan dengan Bank Mandiri untuk memperkuat layanan informasi teknologi (IT) perbankan.
Komisaris Bank Banten Rina Dewiyanti mengatakan, meskipun Bank Banten saat ini sedang proses untuk bergabung dengan Bank Jawa Timur (Jatim) dalam kelompok usaha bank (KUB), tetapi tidak menutup untuk membuka sinergi bisnis dengan bank lain atau dengan bank pembangunan daerah lain. “Dengan Bank Mandiri tentang perkuatan IT layanan perbankan,” ungkapnya, Minggu 11 Mei 2025.
Kata dia, saat ini, proses KUB antara Bank Banten dengan Bank Jatim terus berjalan dan berprogres, sama halnya dengan proses KUB di beberapa bank lainnya. Dalam waktu dekat ini akan segera dilakukan implementasi layanan digital terhadap ekosistem transaksi keuangan dari hulu ke hilir di salah satu mitra Bank Banten yang menggunakan sistem dan aplikasi digital yang dimiliki Bank Jatim (interkoneksi) selaku calon induk KUB Bank Banten.
Kata Rina, bentuk sinergi bisnis ini akan terus berkelanjutan di berbagai bidang, segmen, maupun produk yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Perluasan bidang kerjasama ini tentunya sangat related dengan proses KUB Bank Banten dengan Bank Jatim.
“Bahwa pada dasarnya semua bank, baik yang keberadaannya berpotensi sebagai bank induk KUB ataupun sebagai bank anak KUB. Pada saat itu, semua bank saling melakukan penjajakan satu sama lain sebanyak mungkin untuk kemudian melakukan kalkulasi dari berbagai aspek sebelum memutuskan untuk berproses KUB baik sebagai bank induk maupun bank anak KUB,” terangnya.
Terpisah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Ameriza M Moesa memberikan saran kepada Pemprov Banten dan Bank Banten untuk terus meningkatkan performa Bank Banten dengan memperkuat layanan digital. Untuk dapat melaksanakan itu, Bank Banten dapat melakukan bekerjasama dengan Himbara, bank pembangunan daerah, bahkan lembaga keuangan non bank. Hal itu lebih efektif dan efisien dilakukan ketimbang membangun sistem layanan digital dari nol.
“Selain membutuhkan waktu yang tak sebentar, biaya yang dikeluarkan juga cukup besar,” terangnya. Untuk itu, Bank Banten dapat melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan lainnya sambil mempersiapkan untuk membuat sistem sendiri.
Kata dia, jika layanan digital perbankan baik, maka Bank Banten dapat memberikan performa yang memuaskan bagi pemerintah daerah yang telah menaruh rekening umum kas daerahnya di bank plat merah milik Pemprov Banten itu.
Editor: Mastur Huda