CILEGON,RADARBANTEN.CO.ID–Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Cilegon rmenggelar Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) I masa khidmat 2025-2030. Kegiatan berlangsung di Aula Pusdiklat Krakatau Steel, Minggu 18 Mei 2025.
Forum ini menjadi tonggak penting bagi PCNU untuk memantapkan arah kebijakan organisasi dan menyusun program strategis jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.
Ketua Panitia Muskercab yang juga Sekretaris PCNU Kota Cilegon, Fathullah, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pelantikan pengurus PCNU. Ia menyebut Muskercab ini sebagai yang pertama sepanjang sejarah PCNU Cilegon.
“Muskercab ini sangat penting karena menjadi forum perumusan arah kebijakan dan fondasi organisasi ke depan. Kami ingin memastikan konsolidasi organisasi berjalan efektif, sekaligus menetapkan garis besar program kerja,” kata Fathullah kepada Radar Banten di sela kegiatan.
Fathullah menjelaskan, forum ini diikuti sekitar 120 peserta yang terdiri dari jajaran pengurus PCNU, pengurus MWC se-Kota Cilegon, lembaga-lembaga di bawah naungan PCNU, badan otonom, serta organisasi yang berafiliasi dengan NU.
“Harapan kami, Muskercab ini menghasilkan output program-program keumatan yang menjawab tantangan zaman, termasuk dalam menghadapi arus globalisasi, sekaligus memperkuat NU sebagai manhaj pemikiran dan praktik amaliyah ahlussunnah wal jamaah,” tambahnya.
Salah satu program strategis yang dibahas dalam forum tersebut adalah rencana pendirian sekolah tingkat SLTA berbasis pesantren dan industri. Sekolah ini akan disesuaikan dengan karakteristik Kota Cilegon sebagai Kota Santri sekaligus Kota Industri.
“Kami merancang sekolah kejuruan berbasis pesantren yang mampu menjawab kebutuhan industri lokal. Ini menjadi upaya konkret pemberdayaan umat agar dapat mengambil manfaat dari potensi industri di Cilegon,” ujar Fathullah.
Sementara itu, Ketua PCNU Kota Cilegon, Erick Rebiin, dalam sambutannya mendorong agar setiap badan otonom NU dapat menyelenggarakan kegiatan rutin seperti pengajian bulanan agar keberadaan NU semakin dikenal masyarakat.
“Kami juga tengah mematangkan pengembangan kompleks PCNU yang akan mencakup kantor, pondok pesantren, dan sekolah. Kami sudah berkoordinasi dengan BPN terkait pengadaan lahan. Minimal kami butuh 5.000 meter persegi untuk pembangunan sekolah tersebut,” tutur Erick.
Menurut Erick, program ini merupakan bentuk komitmen PCNU untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul dalam pendidikan agama, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja melalui pendidikan vokasional yang terintegrasi dengan pesantren.
Reporter : Adam Fadillah
Editor: Agung S Pambudi