TANGERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Polres Metro Tangerang Kota menerapkan sistem Traffic Accident Claim System (TACS).
Sistem ini bekerja membantu korban kecelakaan untuk segera ditangani rumah sakit.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, Program TACS akan dapat diakses melalui aplikasi yang terhubung langsung dengan Rumah Sakit, Jasa Raharja, BPJS dan Kepolisian.
“Contohnya kerjanya, jika ada korban kecelakaan lalu lintas datang ke rumah sakit, sistem akan menjawab dan memberikan jaminan. Korban akan ditangani oleh rumah sakit dan asuransi Jasa Raharja akan memberikan surat atau klaim sebagai pihak pertama yang akan menjamin pembiayaan itu,” ujar Zain melalui siaran pers yang diterima Minggu, 18 Mei 2025.
Zain mengatakan, setelah tertangani dengan baik, kemudian jika nilai klaim oleh pihak jasa Raharja sudah habis. Sistem akan langsung dilanjutkan oleh klaim BPJS.
“Jadi intinya akan full ditangani dengan baik. Tentu diharapkan dengan jaminan diberikan ini masyarakat akan lebih tenang. Dan rumah sakit wajib memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasiennya. Penjaminnya jelas, penanganannya cepat dan SOP itu telah terencana dan rapih dan aplikasi dan operator akan beroperasi selama 24 jam mengawasi bila terjadi kecelakaan lalulintas,” ungkapnya.
Sementara itu Kasat Lantas Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Nopta Histaris Suzan menambahkan TACS adalah sistem dan terobosan yang dilakukan Polres Metro Tangerang Kota untuk menjawab tuntutan dan tantangan tugas polisi lalu lintas dalam penanganan kecelakaan lalulintas yang tinggi.
“TACS ini adalah bentuk kolaborasi antara Kepolisian, Pemerintah Daerah kota/kabupaten, Rumah Sakit, BPJS dan Jasa Raharja, dan program ini akan sangat terintegrasi melalui sistem,” ujarnya.
Menurut Nopta, Satlantas Polres Metro Tangerang Kota belajar dari pengalaman, banyak didapati saat terjadi kecelakaan lalu lintas dan korban dibawa ke rumah sakit, umumnya RS akan menanyakan siapa penjamin atau keluarganya sebelum dilakukan tindakan medis.
“Inovasi ini untuk memotong birokrasi berbelit dalam penanganan korban kecelakaan dan menekan angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah,” tandasnya.
Reporter: Syaiful Adha
Editor: Agung S Pambudi