LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID –
Sudah lima tahun berlalu sejak banjir bandang dan longsor menerjang Kabupaten Lebak pada 2020, namun ratusan korban bencana masih bertahan di hunian sementara (huntara). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk segera merealisasikan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi para penyintas.
Berdasarkan data terkini, sebanyak 241 kepala keluarga (KK) masih tinggal di huntara yang berlokasi di Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebakgedong. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada kualitas hidup warga dalam jangka panjang.
Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya, menekankan urgensi pembangunan huntap sebagai solusi permanen bagi korban bencana banjir bandang Lebak.
“Betul, Provinsi sebenarnya per hari Senin lalu sudah memberikan bantuan stimulus kepada masyarakat yang masih berada di huntara. Saya berharap juga ada perhatian, artinya dari hasil pertemuan dengan para anggota Dewan Provinsi Banten ada titik terang dari perspektif Pemerintah Provinsi Banten,” ujar Hasbi di Pendopo Bupati Lebak, Jumat, 23 Mei 2025.
Ia menegaskan, percepatan pembangunan huntap harus dilakukan melalui kerja sama antara seluruh pemangku kepentingan di berbagai tingkatan pemerintahan.
“Jadi kita bersama-sama bergotong royong, bersinergi. Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak, anggota DPRD Provinsi Banten, Pemerintah Provinsi Banten, dan juga pemerintah pusat,” katanya.
Hasbi juga mendorong kolaborasi lintas sektor dengan melibatkan kementerian terkait agar program huntap bisa segera terwujud.
“Melalui kementerian-kementerian yang saya sebutkan di awal tadi. Artinya perlu ada kerja sama dari semua pihak, dari kabupaten hingga provinsi,” pungkasnya.
Dengan tekanan dari Pemkab Lebak ini, diharapkan rencana pembangunan hunian tetap bagi korban banjir bandang Lebak segera mendapat prioritas dari Pemprov Banten sebagai bagian dari pemulihan pascabencana.
Editor : Merwanda