PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Anggota Komisi II DPRD Pandeglang, M. Habibi Arafat menanggapi persoalan ribuan anak yang tidak sekolah di wilayahnya. Ia menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menyosialisasikan arti penting pendidikan.
“Penting memang semua stakeholder harus terlibat mensosialisasikan dan memberikan penyadaran akan pentingnya pendidikan, apalagi di era sekarang ini,” kata Habibi Arafat, Rabu 28 Mei 2025.
Menurut Habibi, meskipun tidak menempuh pendidikan formal, anak-anak yang memilih jalur pendidikan keagamaan di pesantren tetap memiliki nilai positif, terutama dalam hal pembentukan moral.
“Justru yang sangat disayangkan itu kalau tidak melanjutkan sekolah dan juga tidak mondok di pesantren. Itu yang perlu dikhawatirkan,” ujarnya.
Habibi Arafat meminta Pemerintah Daerah (Pemda) lebih serius menyadarkan masyarakat soal pentingnya pendidikan formal. Menurutnya, pendidikan menjadi syarat utama untuk bisa bersaing di dunia kerja saat ini.
“Harus dibarengi dengan standar pendidikan formal, karena sekarang kalau mau kerja di pabrik misalnya, minimal harus punya ijazah SLTA atau sederajat. Itu penting,” katanya.
Ia menegaskan, peran Pemda sangat dibutuhkan untuk terus mengedukasi masyarakat, terutama soal pilihan pendidikan. Menurutnya, jika tidak melanjutkan ke sekolah formal namun memilih pesantren, itu tetap positif.
“Itu PR pemerintah daerah. Kalau pilihannya enggak sekolah tapi mondok di pesantren, itu bagus, karena berdampak positif untuk moral dan pemahaman ilmu agama,” ujarnya.
Habibi juga mengingatkan, minimnya akses pendidikan bisa berujung pada meningkatnya pengangguran dan angka kemiskinan. Ia pun mendorong adanya regulasi untuk menjamin anak-anak tetap mendapatkan pendidikan.
“Kalau tidak bertentangan dengan HAM, saya kira Pemda bisa buat aturan. Dengan catatan ketika masyarakat tidak sekolah tapi mondok di pesantren, itu enggak masalah. Untuk dapat ijazah pun bisa ikut paket B atau C,” pungkasnya.
Editor: Abdul Rozak