SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Bupati dan Wakil Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah – Najib Hamas memasukan dukungan untuk pembangunan Masjid Terapung Banten (MTB) di Kampung Cibeureum, Desa Kamasan, Kecamatan Cinangka, sebagai salah satu program prioritas di 100 hari kerja Zakiyah-Najib.
Diketahui, MTB merupakan proyek yang berada di bawah naungan Yayasan Al Bahru Banten. Anggaran yang sudah digunakan untuk pembangunan tersebut sekira Rp19 miliar. Bahkan peletakan batu pertama sudah dilakukan sejak tahun 2014 silam. Namun pembangunannya belum selesai hingga saat ini.
Kepala Bidang Bidang Perencanaan Pengendalian Evaluasi Pembangunan Daerah (P2EPD) pada Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Baperida) Kabupaten Serang Agus Firdaus mengatakan, akan ada dukungan dari Pemkab Serang terhadap keberlanjutan pembangunan MTB.
“Itu sudah kita konsultasikan. Jadi, pertama akan dilakukan kajian, metode kerja sama dan dukungan yang akan diberikan dari pemerintah daerah kepada keberlanjutan pembangunan Masjid Terapung Banten,” katanya, Minggu 8 Juni 2025.
Selain itu, akan ada pula review ulang terhadap Detail Engineering Design (DED) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk pembangunan MTB di Kecamatan Cinangka.
“Karena ini kan sudah cukup lama, jadi untuk keberlanjutannya kita harus melakukan review ulang. Rencana pembangunan secara fisiknya seperti apa? Apakah nanti ini bentuknya bantuan dan sebagainya,” ujarnya.
Ia memastikan, bantuan pembangunan fisik yang akan diberikan untuk pembangunan MTB berupa kebijakan-kebijakan dan perencanaan. Sementara untuk anggaran pembangunannya, akan diarahkan pada kegiatan non APBD.
“Jadi nanti dukungan ini nanti ke Yayasan Al-Bahru, kajian-kajiannya yang tadi kita buatkan skema-skemanya. Dari beberapa diskusi diarahkan non-APBD, bisa saja nanti ada dukungan CSR dari perusahaan-perusahaan sekitar atau dari para donatur yang ingin berwakaf,” ujarnya.
Ia menuturkan, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang telah membuat kajian konektivitas dan integrasi wisata religi dan wisata halal yang sudah ada dengan MTB.
“Kemudian bisa kita connect kan ke konektivitas ke lintas Kabupaten Kota, ada Banten Lama, kemudian kita connect kan lagi ke Gunung Santri misalkan di Bojonegara, kemudian bisa kita connect-kan lagi ke Ki Samun di Anyer nanti baru ending-nya di masjid terapung,” ujarnya.
Menurutnya, akan ada tim khusus yang nantinya akan melakukan kajian-kajian untuk percepatan pembangunan MTB.
“Memang akan dibuat tim khusus, nanti di bagian tata pemerintahan kemudian dengan DPUPR yang punya area utama plus Disporapar. Nah, baru nanti tinggal OPD-OPD pendukung seperti Baperida, BPKAD, kemudian beberapa OPD teknis lainnya yang turut serta mendukung,” pungkasnya.
Editor: Mastur Huda