PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang telah menetapkan status siaga darurat bencana. Penetapan status siaga bencana itu diterbitkan sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam maupun non alam di Kabupaten Pandeglang.
Status siaga bencana ditetapkan setelah BMKG menyampaikan informasi peringatan dini terkait kondisi cuaca kemarau basah. Cuaca kemarau basah ini adalah anomali iklim di mana hujan masih turun dalam volume dan frekuensi tinggi pada periode yang seharusnya merupakan musim kemarau.
Kondisi ini disebabkan oleh fenomena iklim seperti La Nina, suhu muka laut yang lebih hangat, serta aktivitas angin monsun yang aktif. Akibatnya, daerah yang seharusnya kering tetap lembap, bahkan bisa mengalami genangan, dan membutuhkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBDPK Kabupaten Pandeglang Lilis Sulistiati mengatakan, status siaga darurat bencana sudah ditetapkan bulan lalu.
“Kita tetapkan status siaga darurat bencana pada tanggal 1 Agustus 2025. Yang diberlakukan sampai 31 Desember 2025,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, melalui sambungan telepon selularnya, Jumat, 19 September 2025.
Penetapan status siaga darurat meliputi bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan. Kemudian bencana tanah longsor, angin kencang dan banjir.
“Jadi kita siap siaga menghadapi bencana” katanya.
Kepala Pelaksana BPBDPK Kabupaten Pandeglang melalui Sekretarisnya, Nana Mulyana mengatakan, BPBDPK telah menetapkan status siaga bencana.
“Untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi maupun bencana lain. Karena menurut peringatan dini BMKG akan terjadi kemarau basah,” katanya.
Bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, gelombang pasang, dan kekeringan. Serta mewaspadai bencana kebakaran.
“Rilis BMKG itu kemarau basah, kita mau mengeluarkan status kemarau kekeringan sebagian wilayah hujan. Akhirnya kita antisipasi walaupun secara rilis BMKG masih kategori kemarau basah, kita terbitkan SK Siaga Bencana,” katanya.
Apalagi kondisi sekarang, cuaca lumayan ekstrem di berbagai wilayah. Tejadi hujan lebat disertai petir.
“Jadi kami di BPBD ya seperti biasa kesiapsiagaan ditingkatkan. Untuk dapat bergerak cepat melakukan penanganan bencana,” katanya.
Nana menerangkan, kejadian bencana tahun 2025 ini, terdiri dari banjir, longsor, pohon tumbang, angin puting beliung, dan kebakaran.
“Adapun untuk kesiapsiagaan kita ada dua pos. Satu di Mako yakni di Kantor BPBDPK dan satu di Pos gedung Tsunami Labuan, yang selalu siap siaga selama 24 jam,” katanya.
Editor: Abdul Rozak











