PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Gunung Karang di Kabupaten Pandeglang, Banten, tidak hanya dikenal sebagai destinasi pendakian, tetapi juga sebagai tujuan wisata religi. Salah satu lokasi yang paling banyak menyedot perhatian peziarah adalah Sumur Tujuh yang berada di puncak gunung dengan ketinggian 1.778 mdpl.
Kisah mistis Sumur Tujuh kembali ramai dibicarakan sebagaimana yang diulas dalam kanal YouTube Kula Belajar.
Dikutip oleh RADARBANTEN.CO.ID pada kanal YouTube Kula Belajar, dalam tayangan itu dijelaskan, Sumur Tujuh memiliki kaitan erat dengan Sultan Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten sekaligus putra Sunan Gunung Jati, Syarif Hidayatullah.
Konon, sumur ini tercipta ketika Sultan Maulana Hasanuddin ditantang bertarung kesaktian oleh Raja Pucuk Umun, penguasa Banten Girang.
Usai pertarungan sengit di puncak Gunung Karang, Sultan Hasanuddin merasa kehausan lalu berdoa memohon air kepada Allah SWT.
Ia kemudian menancapkan tongkat ke tanah dan muncullah sumber air. Bekas tancapan tongkat itu diyakini menjadi Sumur Tujuh yang hingga kini dikeramatkan.
Seiring waktu, Sumur Tujuh menjadi tujuan ziarah banyak orang, termasuk peziarah dari Jakarta. Mereka meyakini air dari sumur tersebut membawa berkah, di antaranya membersihkan diri dari aura negatif.
Beberapa peziarah bahkan mengaku mengalami kejadian mistis, seperti menemukan emas batangan hingga benda pusaka saat menyentuh lumpur di dasar sumur.
Namun, kondisi Sumur Tujuh kini disebut memprihatinkan. Banyaknya pengunjung membuat bentuk asli sumur tidak lagi seperti dulu, bahkan keberadaan tujuh sumur yang melegenda itu sudah tidak sepenuhnya terlihat.
Meski begitu, Sumur Tujuh tetap menjadi magnet utama di Gunung Karang selain situs-situs sejarah lain, seperti batu menhir, situs Pamohan Pasir Putih, petilasan Sultan Banten, hingga makam Syekh Syarif.
Gunung Karang pun semakin dikenal sebagai perpaduan wisata pendakian dan religi yang sarat legenda mistis.
Editor: Abdul Rozak










