Penulis : Dr. KH. Encep Safrudin Muhyi MM, M.Sc, Pimpinan Pondok Pesantren Fathul Adzmi
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Maidah: 8)
Peran Kesuksesan
Guru adalah orang tua kedua di sekolah, sosok yang berperan besar dalam kesuksesan seorang murid. Guru mendidik, membimbing, memberikan inspirasi, serta mendorong kreativitas dan inovasi siswa. Kesuksesan seorang siswa tidak terlepas dari jasa guru yang menjadi suri teladan dan mampu membentuk generasi unggul di masa depan.
Peran guru sangat penting dalam kehidupan murid karena guru memiliki tugas mulia: membimbing, mendidik, menilai, dan mengevaluasi perkembangan siswa. Tanpa arahan guru, proses pendidikan tidak akan berjalan optimal dan tujuan pembelajaran sulit tercapai.
Dari sudut pandang saya, guru adalah sosok yang harus dihormati dan dipatuhi selama perintahnya bersifat positif. Guru juga berperan sebagai orang tua di sekolah—pengganti ayah dan ibu—yang memberikan kasih sayang, perhatian, dan tuntunan.
Oleh karena itu, kita harus memahami pentingnya menghormati guru. Peran guru sebagai pembimbing, motivator, dan pemberi inspirasi begitu besar hingga sering kali tidak dapat terungkap dengan kata-kata.
Guru merupakan sosok yang sangat berarti dalam kehidupan kita. Maka dari itu, hormatilah dan doakanlah guru-gurumu agar ilmu yang diberikan membawa keberkahan bagi kehidupan kita semua.
Dengan demikian, peran guru sangat diperlukan untuk membantu siswa kembali taat terhadap peraturan sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara kondusif. Salah satu peran guru dalam mendisiplinkan siswa adalah memberikan penguatan positif, seperti teguran, nasihat, dan kontak mata yang bersifat membimbing.
Oleh karena itu, guru secara alami menjadi panutan yang memengaruhi pertumbuhan akademis serta membentuk nilai dan karakter siswa. Masyarakat juga menjunjung tinggi peran guru karena sikap dan perilaku mereka mencerminkan kehormatan profesi tersebut.
Adil & Jujur: Fondasi Terpenting
Perilaku adil dan jujur di lingkungan sekolah merupakan fondasi penting dalam membangun suasana pendidikan yang sehat dan harmonis. Ketika siswa, guru, dan seluruh warga sekolah mempraktikkan keadilan dan kejujuran dalam setiap interaksi, tercipta rasa saling percaya serta tumbuhnya tanggung jawab dan integritas.
Di lingkungan yang menjunjung nilai tersebut, setiap individu merasa dihargai dan diperlakukan secara setara sehingga termotivasi untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Perilaku adil dapat diwujudkan melalui pemberian kesempatan yang sama kepada semua siswa tanpa memandang latar belakang ataupun kemampuan. Guru yang adil akan menilai prestasi siswa berdasarkan usaha dan hasil nyata, bukan atas dasar preferensi pribadi.
Kejujuran mencakup sikap transparan dalam menyampaikan informasi serta integritas dalam menjalankan tugas. Siswa yang jujur akan berusaha menghindari tindakan curang, seperti menyontek, karena mereka memahami bahwa kesuksesan sejati merupakan hasil kerja keras dan usaha sendiri.
Dengan menanamkan nilai keadilan dan kejujuran sejak dini, sekolah turut membentuk karakter siswa yang kuat dan bermoral.
Dalam Al-Qur’an, konsep keadilan disebut dalam 28 ayat dan 11 surat; kata al-‘adl bermakna “lurus”, yang identik dengan sikap adil dan seimbang. Adil berarti menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, yaitu ketika seseorang melakukan kewajibannya dan mendapatkan hak sesuai fungsi dan perannya dalam masyarakat.
Kewajiban guru adalah mengajar, menyampaikan materi sesuai kurikulum, memberikan latihan, melaksanakan ujian, memberikan umpan balik, mengoreksi pekerjaan siswa, memberi nilai, serta mendidik siswa agar menjadi lulusan yang kompeten menurut tingkat pendidikannya.
Sementara itu, kewajiban siswa adalah mengikuti pembelajaran, menaati instruksi guru, mengerjakan latihan, melaksanakan tes dengan jujur, dan menerima hasilnya.
Setiap guru tentu menginginkan siswa yang berprestasi dan jujur dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul. Peran guru sangat berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa.
Guru dapat mengimplementasikannya melalui perilaku dan sikap dalam interaksi sehari-hari. Sebagai fasilitator, guru memberikan kemudahan dalam memahami materi sekaligus membimbing siswa menerapkan keterampilan sosial yang baik. Guru juga menjadi teladan dalam berinteraksi positif sehingga siswa memperoleh contoh langsung.
Pada akhirnya, guru yang jujur dan berdedikasi sering kali menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan sarana prasarana hingga kurangnya dukungan sosial maupun materi. Meskipun demikian, mereka tetap berkomitmen memberikan yang terbaik bagi siswa, memajukan kualitas pendidikan, dan membentuk karakter generasi penerus bangsa.
Selamat Hari Guru.
Penulis adalah Penulis Buku “Kepemimpinan Pendidikan Transformasional”, “Manajemen Transformasi Pendidikan”, dan Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.











