CILEGON,RADARBANTEN.CO.ID – Menghadapi persalinan pertama istri memberikan tekanan tersendiri bagi seorang suami.
Rasa campur aduk antara senang akan menjadi seorang ayah, khawatir keselamatan anak dan istri, serta hal-hal yang tak terduga yang membutuhkan biaya tinggi dirasakan banyak suami pada momentum penting tersebut.
Namun, karena BPJS Kesehatan, tekanan yang dirasakan Haidaroh tak begitu besar. Pria yang akrab disapa Daru ini mengaku lebih tenang saat menghadapi persalinan anak pertamanya.
Warga Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon ini bercerita, tekanan psikologis ia rasakan saat istrinya memasuki hari perkiraan melahirkan.
Tekanan semakin besar setelah tahu istrinya belum juga melahirkan meski telah memasuki waktu perkiraan. Karyawan swasta di Kota Serang ini pun membawa istrinya ke Rumah Sakit Kurnia Cilegon.
Saat di rumah sakit itu lah Daru mengetahui jika istrinya harus menjalani prosedur sesar untuk melahirkan anak pertamanya.
Meski tahu harus menjalani prosedur serius dengan biaya cukup mahal tersebut, Daru mengaku tidak semakin merasa tertekan dan tetap tenang karena Ia tahu biayanya tercover oleh BPJS Kesehatan.
“Sesarkan mahal yah puluhan juta, karena saya tahu bisa dijamin BPJS Kesehatan, saya tidak khawatir, tenang aja,” papar Daru.
Pria berperawakan tinggi besar itu justru merasa lebih tenang karena peluang selamat untuk istri dan calon anaknya semakin besar dengan prosedur tersebut.
Daru juga mengaku tekanan psikologis yang dialaminya terus mereda seiring istrinya mulai memasuki prosedur sesar.
“Jadi pas mulai operasi itu saya sudah lebih tenang, saya percaya rumah sakit bisa menangani persalinan istri saya,” tutur Daru.
Daru mengaku pada kesempatan itu merasakan manfaat besar dari BPJS Kesehatan. Ia yang sebelumnya tidak pernah menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan mengaku sangat terbantu.
Menurut Daru, biaya sesar yang sangat mahal hingga menyentuh Rp20 juta bisa menjadi tekanan tersendiri bagi para suami.
Namun, karena prosedur yang bisa menentukan hidup dan mati calon buah hati dan istrinya itu ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan, tekanan biaya hilang.
Untuk itu, Daru bersyukur terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Baginya, BPJS Kesehatan menjadi jalan keluar baik saat alami persoalan medis yang sangat serius.
“Seperti saat istri saya melahirkan, sebelumnya tidak terpikirkan jika harus sesar, seandainya jika saya tidak tercover BPJS Kesehatan, pasti bingung cari biaya yang dadakan kaya gitu,” papar Daru.
Daru pun mengajak masyarakat yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan untuk mendaftarkan diri dalam program tersebut. Bagi yang sudah terdaftar secara mandiri Ia mengajak untuk rutin membayar iuran karena berkat iuran dari semua peserta itu lah, istrinya dan banyak istri-istri lain di seluruh Indonesia bisa selamat saat menghadapi situasi yang serius. (*)











