SERANG – Menjelang masa tenang Pemilu 2019, Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir meminta KPU Banten dan jajarannya untuk memastikan persiapan Pemilu 2019 tidak menghadapi kendala teknis maupun non-teknis.
Hal itu diungkapkan Tomsi saat menghadiri rapat koordinasi bersama KPU Banten, KPU kabupaten/kota, Bawaslu Banten, Pemprov Banten serta instansi terkait lainnya, di Hotel Ledian, Kota Serang, Jumat (12/4).
Dalam kesempatan itu, Tomsi meminta KPU provinsi dan kabupaten/kota untuk memastikan distribusi surat suara ke tempat pemungutan suara (TPS) terutama di pulau-pulau terpencil dan terluar, memastikan 27 TPS di Baduy, Kabupaten Lebak yang tidak menggunakan listrik, serta mendata TPS rawan bencana alam di kabupaten/kota termasuk gudang logistik di tingkat kecamatan.
“Laporan dari KPU, ada 27 TPS di Baduy yang akan menggunakan lampu petromaks, sebagai pengganti listrik. Ini harus diperhatikan, siapa penanggungjawabnya, sehingga penghitungan suara tidak terganggu,” kata Tomsi.
Ketua KPU Banten Wahyul Furqon memastikan, logistik Pemilu 2019 akan dikirim serentak pada H-2 dari tingkat PPK ke PPS. Untuk lokasi terluar dan pulau-pulau terpencil, pengiriman logistik akan dipercepat untuk mempertimbangkan letak geografis dan cuaca sesuai saran kepolisian.
“Daerah tertentu mungkin H-3 seperti di Lebak dan Pandeglang. Tapi kita pastikan pergeseran ada pengawalan extra dari polisi dan TNI,” katanya.
Terkait 27 TPS di Baduy, Wahyul mengakui bila KPU menghormati kearifan lokal. “Karena di Baduy tidak boleh menggunakan listrik, kami siapkan lampu petromaks. Setiap TPS akan disediakan dua hingga tiga petromaks, sebab penghitungan surat suara hingga malam hari,” katanya.
Secara umum, lanjut Wahyul, persiapan pemilu 2019 di Banten berjalan lancar. Hanya ada beberapa masalah teknis yang sedang dicarikan solusinya.
“Soal gudang logistik di tingkat kecamatan, mayoritas gudangnya tidak cukup di satu tempat. Sehingga harus ada dua tempat penyimpanan surat suara. Selain itu soal TPS yang rawan longsor atau banjir, ini juga menjadi perhatian KPU,” ungkapnya. (Deni S)