4 Ribu Tenaga Kesehatan Gagal Divaksin
SERANG – Mulai Senin (11/1) nanti, sebanyak 14.560 vaksin Covid-19 yang sudah ada di Banten akan didistribusikan ke kabupaten kota. Waktu penyuntikan vaksin juga akan dipercepat, yang semula dijadwalkan pada 22 Januari dimajukan menjadi 14 Januari 2021.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, vaksinasi dipercepat sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo. “Iya dipercepat, tadinya 22 Januari tapi pemerintah pusat minta dipercepat, kesiapan kami tanggal 14 Januari,” kata Andika saat meninjau gudang farmasi tempat penyimpanan vaksin Covid-19 di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Banten, Jalan Syekh Nawawi al-Bantani, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang, Senin (4/1).
Turut mendampingi Andika Wakapolda Banten Brigjen Ery Nursatari, Danrem 064 Maulana Yusuf Brigjen TNI Gumuruh Winardjatmiko, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti, serta Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten Eneng Nurcahyati.
Kata Andika, kuota vaksin untuk masing-masing kabupaten kota belum ditentukan saat ini. Pekan depan, pemerintah kabupaten kota mengusulkan kepada pemerintah pusat berdasarkan data yang sudah disampaikan pemerintah pusat. Kemudian, pemerintah pusat menyampaikan jumlah sasaran kepada Pemprov Banten untuk kemudian didistribusikan lagi ke kabupaten/kota.
Sembari menunggu pendistribusian vaksin ke kabupaten kota, mantan anggota DPR RI ini mengatakan, pihaknya juga sedang melatih lima ribu vaksinator. “Nanti setelah pelatihan masing-masing kabupaten kota mendapatkan SMS gateway dari pusat,” terangnya.
Kata dia, setiap kabupaten kota tentu mendapatkan jatah vaksin yang berbeda, tergantung jumlah tenaga kesehatan dan penduduk. Namun, sebelum divaksin, tenaga kesehatan maupun masyarakat dapat mengetahui melalui link https://pedulilindungi.id.
Di tempat yang sama, Kepala Dinkes Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti menerangkan, target prioritas vaksin pertama tetap untuk tenaga kesehatan. Dari 41.740 tenaga kesehatan, sudah 90 persen yang mendaftarkan diri untuk divaksin. Namun, berdasarkan aplikasi sumber daya manusia kesehatan (SDMK), ada empat ribu tenaga kesehatan yang tidak bisa divaksin karena mempunyai komorbid atau penyakit penyerta.
Sementara itu, Wakapolda Banten Brigjen Ery Nursatari menambahkan, pihaknya akan melakukan pengamanan ketat terhadap vaksin sampai diterima masyarakat. “Kita akan jaga ketat karena hal penting,” tegasnya.
Kata dia, TNI dan Polri bekerja sama untuk mengamankan. Personel yang ditugaskan untuk melakukan pengamanan tentu telah dicek kesehatannya terlebih dahulu. “Anggota yang mengamankan bebas dari Covid-19,” ujar Ery.
Danrem 064 Maulana Yusuf Brigjen TNI Gumuruh Winardjatmiko juga menyampaikan hal senada. “Sama dengan Polri, kami juga melakukan pengamanan,” tuturnya. (nna/alt)