MERAK – Meninggal diduga terkena penyakit malaria, jenazah koki di kapal pengangkut batubara MT. Silver Ocean, bernama Tejeda Renaldo Pilap (43), dievakuasi ke daratan oleh Tim Gabungan Basarnas Pos Merak dan Ditpolair Polda Banten, Minggu (26/1) sore.
Jenazah yang sudah dalam kondisi membusuk itu berhasil dievakuasi oleh tim gabungan di Pelabuhan Paku, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang. “Semula jenazah akan kami intercept di Pulau Tempurung, tapi karena perairan yang dangkal di sekitar itu, maka kami alihkan ke Pulau Ular, ” jelas Humas Basarnas Ramli Prasetya yang dihubungi radarbanten.com
melalui saluran telepon.
Ramli menduga, koki berkebangsaan Philipina itu meninggal karena malaria. Hal ini, kata Ramli, berdasarkan laporan awak kapal adanya salah satu awak kapal yang lain juga mengalami penyakit serupa dan sekarang sedang dirawat di RSUD Serang.
Ramli mengatakan, kapal tersebut rencananya akan menuju China, setelah bertolak dari Pelabuhan Mozambique, Afrika. “Kami mendapat laporan pertama dari pihak kapal untuk meminta bantuan pertolongan evakuasi jenazah. Mereka khawatir mayat akan membusuk, bila harus sampai ke China, dan itu tidak memungkinkan,” imbuhnya.
Menurut pengakuan pihak kapal, lanjutnya, jenazah koki itu telah meninggal dunia sejak empat hari yang lalu. “Dari laporan mereka, bahkan jenazah sempat disimpan di ruang pendingin kapal,”
ujarnya. Saat ini, jenazah telah dievakuasi ke RSUD Serang. (Devi Krisna)***