CILEGON – Ikatan Mahasiswa Cilegon (IMC) menolak bantuan masyarakat langsung (BML) dipolitisasi untuk kepentingan salah satu partai politik. Hal itu diungkapkan saat berunjuk rasa di depan kantor Pemkot Cilegon, Kamis (13/3/14).
“Hari ini kami menuntut lima hal. Walikota jangan berpihak pada parpol, tolak keras politisasi program BML, Panwaslu lebih sigap menangani pelanggaran pemilu, menghimbau KPU, Panwaslu, Polres, Kodim, dan Pemkot bersikap netral, serta tindak kecurangan sekecil apapun pada pemilu,” ujar Anggi Dharma Rosadi, salah seorang mahasiswa.
Menurutnya, setiap Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi memantau pembagian BML, selalu berbicara tanggal 9 April padi harus menguning. Ini bermakna keberpihakan terhadap salah satu partai. “Itu sudah jelas kampanye secara tidak langsung kepada masyarakat,” ungkapnya.
Dia menegaskan, Walikota Cilegon jangan menggunakan program pro rakyat untuk pencitraan partainya atau sosok dirinya sendiri.
Aksi mahasiswa tidak ditanggapi pejabat Pemkot Cilegon. Mereka pun membubarkan diri. (Sefrinal)