GAZA – Upaya Amerika Serikat (AS) dan PBB untuk menghentikan pertempuran berdarah di jalur Gaza, Jumat (1/8/2014) sia-sia. Meski baru saja mendeklarasikan gencatan senjata atas nama kemanusiaan di perbatasan Palestina dan Israel, AS dan PBB harus menelan pil pahit kegagalan.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali membombardir Kota Gaza sekitar dua jam setelah AS dan PBB mendeklarasikan gencatan senjata pada pukul 08.00 waktu setempat. Militer Israel beralasan hanya membalas hujan roket militan ke wilayahnya. Tetapi, Hamas membantah klaim IDF tersebut.
Bentrokan kembali pecah di Kota Rafah yang selama ini menjadi fokus IDF dalam mencari terowongan-terowongan militan. Bentrokan paling anyar itu merenggut sedikitnya 35 nyawa warga Palestina. “Selain menewaskan 35 orang, serangan di Rafah mengakibatkan sekitar 200 warga terluka,” kata Ashraf Al Kidra, pejabat kesehatan Gaza.
Sementara itu, IDF mengaku kehilangan seorang serdadunya. Israel yakin serdadu yang identitasnya tidak disebutkan tersebut menjadi korban penculikan militan Gaza.
Dari Kota Tel Aviv, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Hamas atas buyarnya gencatan senjata kemarin. Seharusnya, sesuai dengan instruksi AS dan PBB, IDF dan militan Palestina tidak saling serang selama tiga hari.
“Sekali lagi, Hamas dan organisasi terornya di Gaza telah melanggar gencatan senjata yang sudah mereka sepakati. Kali ini di hadapan PBB dan AS,” ujarnya. (jpnn)