CILEGON – Setelah mendapat dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai bakal calon walikota Cilegon pada pilkada 2015 mendatang, Helldy Agustian terus menghimpun dukungan. Kamis (21/9/2014), Helldy menggalang dukungan ulama dan tokoh masyarakat dengan mengajaknya ke Manado, Sulawesi Utara.
Sejumlah tokoh dan ulama yang tampak ikut dalam rombongan ke Manado antara lain mantan Ketua PGRI Cilegon Hambasi, pemilik Hotel Gondang Jueni Syuhada, mantan politisi Golkar Abdulatif, Pembina Yayasan Ki Wasyid Mansyur Muhyidin, tokoh agama di Merak Ustadz Unang, Ketua Dewan Kesenian Cilegon Indra Kusuma, serta tokoh lainnya.
Kepada wartawan, Helldy mengungkapkan bahwa diajaknya para ulama dan tokoh masyarakat Cilegon ke Manado, untuk ziarah ke makam almarhum KH Irsyad Thowil. “Beliau adalah salah satu tokoh pergerakan Geger Cilegon, rekan seperjuangan Ki Wasyid. Beliau diasingkan oleh Belanda ke Manado hingga wafat di Manado,” kata Helldy.
Dalam kegiatan ziarah kali ini, tak kurang dari 42 ulama dan tokoh masyarakat se-Kota Cilegon dia ajak ke Manado. Rencananya, kunjungan ke Manado ini akan berlangsung selama empat hari, mulai Kamis (21/8/2014) hingga Minggu (24/8/2014). “Kita akan napak tilas, menyusuri jejak para pejuang Cilegon. Informasinya, selain KH Irsyad Thowil, ada sepuluh pejuang Cilegon lainnya yang juga dibuang ke Manado,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Helldy tak menampik bila kegiatan ziaran ke Manado dilakukan sebagai bagian dari upayanya menggalang dukungan ulama dan tokoh masyarakat untuk pilkada mendatang. “Silakan saja kalau ada yang menafsirkan begitu. Yang jelas kita mau silaturahmi, serta berziarah ke makam para pejuang Geger Cilegon di Manado. Ingat kata Bung Karno, jangan melupakan sejarah,” katanya.
Sementara itu, Pembina Yayasan Ki Wasyid Mansyur Muhyidin mengapresiasi acara ziarah yang dilakukan Helldy. “Sebagai keturunan Ki Wasyid, tentu kami sangat bangga bisa menapaki sejarah seperti sekarang. Tidak banyak pemimpin sekarang yang masih ingat dengan sejarah. Padahal dengan mengingat dan menapaki sejarah, kita bisa mencontoh bagaiaman perjuangan pahlawan di masanya dulu,” katanya.
Dalam konteks Cilegon, Mansyur menyayangkan masih minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap sejarah. Sebagai contoh, katanya, hingga kini pemerintah daerah belum pernah menggelar haul dan ziarah ke makam Ki Wasyid. “Padahal kita tahu bahwa Ki Wasyid meruapakan tokoh sentral dalam perang Geger Cilegon,” ungkapnya.
Sedangkan, Ketua Yayasan Dana Raya Latif, Abdulatif mengatakan bahwa wisata ziarah yang digagas Helldy merupakan hal yang harus diapresiasi. “Ingat ya, malah wisata ziarah yang ini tidak pakai dana APBD. Saya melihat Pak Helldy benar-benar ingin menunjukkan bahwa Cilegon punya sejarah perjuangan yang luar biasa. Tapi tidak semua tokoh Cilegon tahu,” kata mantan anggota DPRD Cilegon dari Partai Golkar ini.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Iyus Mahrus membenrkan bahwa kegiatan ziarah ke Manado bagian dari penggalangan dukungan untuk Helldy. “Yang ikut memang tokoh-tokoh NU yang suka ziarah. Ya tentu kita harapkan para ulama dan tokoh masyarakat bisa masuk dalam barisan kita yang sudah menyatakan dukungan pada Pak Helldy, sebagai calon walikota,” kata Iyus. (IBUN M).