SERANG – Masyarakat RT 03 RW 02 Kampung Cangkring Kelurahan Sawah Luhur Kecamatan Kasemen, selama tiga bulan terakhir harus rela mengeluarkan sekitar Rp15 ribu per hari. Uang ini dikeluarkan untuk membeli air bersih, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Salah seorang warga Wardi, kepada wartawan Jum’at (14/8/2015). Mengaku dirinya harus membeli Rp15 ribu satu gerobak untuk satu dua hari memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Kalau hanya untuk mandi saja, satu gerobak untuk dua hari. Sedangkan kalau digunakan sekaligus dengan mencuci, paling satu hari juga sudah habis. Mudah-mudahan pemerintah bisa membuat aliran air pam ke tempat kami, ” katanya.
Dadang Ketua RW 02 Kelurahan Sawah Luhur, meminta kepada Pemerintah Kota Serang untuk memperhatikan, padahal pihaknya sudah meminta penyediaan PDAM keran umum kepada pemerintah.
“Hal ini sering di ajukan masyarakat kepada pemerintah, namun sampai saat ini belum terealisasi,” kata Dadang sambil membeberkan sebanyak 371 jumlah Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di daerahnya.
Sementara itu, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Serang Ade Rossi Khoirunnisa yang hadir memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat mengatakan, pihaknya sudah mengajukan pembuat ‘embung’ atau situ, tetapi ini jelas butuh perencanaan dan anggaran yang besar.
“Yang pasti PDAM itu, kita harus melihat penghasilan masyarakat. Sedangkan sebagian besar disini berprofesi sebagai buruh tani. Sedangkan untuk penyediaan sambungan PDAM ke rumah-rumah membutuhkan biaya sekitar Rp3-4 juta,” kata perempuan yang akrab disapa Aci.
Aci menjelaskan, PMI Kota Serang setelah mendapat hasil assesment dari PMI Kecamatan Kasemen, telah menyalurkan sebanyak 13 tangki air, ke tiga kampung yang terdiri dari 6 RT dan ini akan terus dilakukan, salama ada pengajuan dari masyarakat. (Fauzan Dardiri)