CILEGON – Hawasi, tokoh pemuda Desa Pejaten, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, angkat bicara terkait dengan adanya peristiwa tawuran yang terjadi Jumat (14/8/2015) malam. Ia mengatakan, aksi tawuran itu terjadi dipicu oleh ketidakpuasan sekelompok massa dari kampung Kejayan, pendukung Mukhlis, kandidat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) setelah dinyatakan kalah suara dukungan atas Rofei, kandidat Pilkades lainnya yang berasal dari kampung Pengarengan.
“Tadinya mereka (pendukung Mukhlis-red) protes minta Pilkades itu diulang. Malah kabarnya Rabu lalu mereka satu kampung demo di Kabupaten,” ujarnya kepada radarbanten.com saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panggungrawi Kota Cilegon, Sabtu (15/8/2015).
Hawasi mengatakan kekesalan atas kekalahan itu berbuntut terjadinya penyerangan, setelah Rofei pada siang harinya dilantik sebagai kepala desa terpilih. “Kayaknya, mereka itu mau nyerang ke rumah Haji Rofei. Tapi karena pada saat itu rumahnya juga lagi banyak tamu yang mau ngasih ucapan selamat, jadi dihalangi. Kabarnya, mereka (tamu Rofei-red) juga malah jadi korban,” imbuhnya.
Hawasi tidak menampik, hingga saat ini kondisi di dua kampung yang bersitegang itu masih dalam keadaan mencekam. “Tapi saya lihat, sudah ada keamanan juga dari kendaraan Polisi dan TNI,” tandasnya. (Devi Krisna)