Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Cilegon selaku penyelenggara kegiatan tersebut tidak menampik kondisi tersebut. “Yah kan memang sudah biasanya seperti itu (seperti pasar kaget),” ujar Kepala Disperindagkop Kota Cilegon, Tb Dikrie Maulawhardana melalui sambungan telepon.
Dikrie membeberkan, sedikitnya seratusan pedagang yang berjualan di lokasi. Jumlah itu belum termasuk pedagang yang mengisi 40 stand yang disediakan panitia pelaksana. “Mereka (pedagang kaki lima dan kelontongan) juga kan bagian dari UMKM binaan kita,” katanya.
Kondisi itu disinyalir pula melatarbelakangi lesunya minat pengunjung untuk mendatangi arena tersebut. Pengunjung mengatakan, kondisi yang terdapat di dalam area lapangan tidak seperti yang mereka bayangkan. “Yang namanya juga kan HUT Koperasi. Tadi saya kira banyak perajin-perajin rumahan yang dilibatkan. Tapi ini malah seperti pasar kaget,” kata Antoni, salah seorang pengunjung yang ditemui di lokasi.
Sekedar informasi, istilah pasar kaget dikenal masyarakat Cilegon sebagai pasar dadakan yang selalu digelar tanggal 27 setiap bulannya di kawasan PT Krakatau Steel (KS). Tak diketahui persis sejak kapan pasar kaget itu ada. Namun pedagang memilih tanggal itu karena berbarengan dengan waktu gajian buruh pabrik baja. (Devi Krisna)