SERANG – Trend tanaman produksi sepertinya masih dikuasai Jati. Oleh sebab itu, berbagai upaya dilakukan banyak pihak untuk meningkatkan produktivitas komoditas bernilai ekspor ini. Termasuk Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) PERHUTANI Provinsi Banten.
Kepala Urusan Tanaman di KPH PERHUTANI Provinsi Banten Asep Senjaya mengklaim dengan metode temuannya yaitu Jati Plus Perhutani Stek Pucuk (JPPSP), produktivitas jati dapat ditingkatkan hingga lebih dari 50 persen.
“Untuk menanamnya bukan dari biji namun hanya dari stek pucuk. Tanaman ini mulai di produksi dari tahun 2010 dan tahun ini menghasilkan hampir 300 bibit,” ungkapnya saat di wawancarai Senin (28/03/16).
Tahun 2011, PERHUTANI mendistribusi Tanaman JPPS tersebut kepada KPH Sukabumi yang saat ini berada di KPH Cikeusik sebanyak 172.100 batang bibit. Selain Jati Plus Perhutani Stek Pucuk (JPPSP), ada pula Kasimangium, Sengonia dan Mahoni. Namun Jati Plus Perhutani Stek Pucuk (JPPSP) yang saat ini paling banyak dijumpai di Cikeusik dan Somang.
“PERHUTANI juga sedang mengembangkan bibit Short Growing Species (SGS) yang dapat ditebang dengan masa relative pendek. Di samping itu, PERHUTANI langsung mengadakan tebang tanam untuk tanaman yang disemikan,” katanya.
Asep berharap Banten memiliki lahan yang cukup luas demi mendukung program-program yang direncanakan oleh PERHUTANI.
Di balik Kesuksesan Metode Jati Plus Perhutani Stek Pucuk (JPPS)
Asep Senjaya lahir di Tasikmalaya 29 Oktober 1971. Tahun 1988 ia menamatkan Sekolah Kehutanannya di Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) setelah itu pada tahun 1991 ia langsung dipercaya untuk bekerja menjadi pegawai Hak Kepengurusan Hutan (HPH) yang bertempat di daerah Pakpak Irian Jaya. Selama 6 tahun ia mencoba melamar untuk bekerja di PERUM PERHUTANI.
Kemudian tahun 1996 ia diberi kepercayaan menjadi kepala lapangan di Malingping untuk menangani lahan perkebunan tanaman ilang-ilang sebagai penghasil minyak atsiri seluas hampir 500 Hektar. Lalu pada tahun 2005 ia dipilih jadi salah satu staf tanaman di KPH Banten hingga akhirnya menduduki kursi sebagai Kepala Urusan Tanaman PERUM PERHUTANI KPH Banten. (Risa)