SERANG – Kepala Seksi Kelembagaan Koperasi di Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten Bara Hudaya menjelaskan, saat ini, persoalan terbesar koperasi di Banten adalah mulai melemahnya produktivitas dan kebanyakan hanya memajang nama saja. Padahal, sejarah terbentuknya koperasi berlandaskan semangat untuk membangun perekonomian yang baik.
“Jumlah koperasi di Banten saat ini 6142, sedangkan yang aktif hanya 4168. Upaya kami adalah penguatan kembali kelembagaan koperasi yang masih pasif,” katanya.
Tidak hanya itu, pria kelahiran Rangkas yang baru menjalankan amanahnya semenjak Januari lalu ini menjelaskan Pemprov Banten melalui pihaknya terus melakukan upaya ‘pelestarian’ koperasi dalam bentuk lain seperti pelatihan koperasi bagi pelajar. “Kami mengadakan Pelatihan Koperasi Sejak Dini yang diikuti siswa dan mahasiswa se-provinsi Februari lalu di Hotel Ratu,” tutur Bara saat ditemui di kantornya, Kamis (31/03/2016).
Menurutnya, pelatihan ini adalah keterlibatan langsung pemerintah dalam pencerdasan dan pemahaman tentang tujuan didirikannya koperasi. “Masih banyak program kerja yang belum dilaksanakan. Rencananya, Bulan Oktober nanti kami akan terjun langsung ke sekolah-sekolah dan kampus-kampus,” ucap pria lulusan IKOPIN ini.
Pendidikan dan penguatan kelembagaan koperasi bagi pria yang akrab disapa Kang Bara ini bukan hanya sekedar progja namun juga menjadi prioritas baginya untuk membuktikan bahwa semangat koperasi dapat bangkit kembali.
Namun di satu sisi, ia juga bersikap tegas dan mengatakan bahwa pembubaran beberapa koperasi ini mesti dilakukan apabila pada kenyataannya masih banyak koperasi yang tidak aktif, terutama di Provinsi Banten.
“Jujur saja, saya sepakat dengan kebijakan pemerintah untuk membubarkan 62.000 koperasi di Indonesia yang tidak aktif. Karena apabila koperasi tidak melaporkan rapat anggota tahunan dua kali berturut-turut, maka memang harus dibubarkan. Bagi saya kualitas lebih penting daripada kuantitas. Sedikit namun jelas kehidupannya,” tambah Bara. (Nacho)