Ingin berfoto pre-wedding dengan cita rasa Afrika, tapi tak ingin menyambangi Benua Hitam? Datang saja ke Taman Nasional Baluran di Banyuwangi-Situbondo, Jawa Timur.
Emy Endah Suwarni, Kepala Balai Taman Nasional Baluran, mengatakan di saat kemarau — ketika rerumputan merangas dan menjadi hamparan kecoklatan — Baluran tidak ubahnya Afrika. “Bolehlah disebut Africa van Java,” kata Suwarni.
Sinar matahari yang menyengat, binatang yang berlarian, dan pohon kayu yang mengering, menawarkan pasangan yang membuat foto pra-nikah apa saja. Setiap orang, kata Suwarni, bisa menentukan konsep yang disuka.
“Ingin foto dengan latar belakang merak bercumbu, atau kijang berlarian, atau hanya dengan latar belakang hamparan rumput kering. Silahkan,” demikian Suwarni.
Lainnya, adalah berfoto dengan latar belakang cakrawala Selat Bali yang merah menyala. Yang pasti, Taman Nasional Baluran memiliki keunggulan kompetitif bagi siapa pun yang ingin foto pra-pernikahan tidak biasa.
Azwir Malaon, Asisten Deputi Wisata Alam dan Buatan Kemenpar, mengatakan sejak 2015 Kemenpar telah bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengoptimalkan aset hutan sebagai destinasi wisata.
“Salah satunya dengan menawarkan wisata foto pra-pernikahan,” kata Malaon.
Tidak hanya Baluran, wisata foto pra-pernikahan juga bisa dilakukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Kepulauan Seribu, Taman Nasional Way Kambas, Taman Nasional Rinjani, dan Taman Nasional Gunung Tambora.
“Hutan tetap lestari, seraya terus bisa dinikmati,” kata Malaon. (Kemenpar RI)