MERAK – PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak mengumpulkan perwakilan petruk di ruang VIP kantor ASDP Merak, Selasa (5/4/2016).
General Manager ASDP Merak Tomy Kaunang membantah mengumpulkan petruk karena takut didemo, tapi untuk mensosialisasikan pelaksanaan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia tentang sterilisasi pelabuhan penyeberangan.
“Itu bukan terkait aksi yang di Bakauheni. Jauh-jauh hari kita sudah merencanakan mengumpulkan petruk untuk pembahasan terkait itu, bahkan secara resmi kita melakukan pemanggilan pakai surat sejak seminggu lalu. Jadi musyawarah tadi tidak ada kaitan dengan Bakauheni,” ujarnya, Selasa (5/4/2016).
Pelaksanaan Kepmen tersebut, lanjut dia, di Pelabuhan Merak sudah berjalan. Namun sebelum menerapkan aturan tersebut selalu melakukan koordinasi dengan petruk di Pelabuhan Merak.
“Tadi kita kumpulin dan kita bahas tentang Kepmen tersebut. Pada dasarnya petruk setuju sekali dan mendukung kita. Saat ini sterilisasi pelabuhan sudah berjalan 75 persen,” katanya.
Selain itu, masih kata Tomy, dirinya juga membuatkan seragam dan kartu tanda pengenal bagi seluruh petruk yang ada di pelabuhan. Bagi yang tidak memiliki kartu pengenal, bukan petruk yang bekerja di pelabuhan.
“Selain itu kita juga memberikan tanda pengenal bagi pedagang, baik pedagang tetap maupun pedagang asongan. Bagi yang tidak ada tanda pengenal dan tidak ada keperluan, tidak boleh masuk areal pelabuhan” ucapnya. (Riko)