International Tour de Bintan 2016, perhelatan balap sepeda tahunan, membuat hotel di Bintan panen raya. Nyaris tidak ada kamar kosong, dan semua hotel dinyatakan fully booked.
“Itu pertanda event ini sukses,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. “Commercial dan social value juga sukses. Industri hotel panen raya.”
Swiss-Bell Hotel di Lagoi Bay, misalnya, tak bisa menampung tamu. Sebagian besar tamu memperpanjang durasi tinggal.
Nirwana Resort Hotel, yang bertarif Rp9 juta per malam, tidak bisa menerima tamu lagi selama Tour de Bintan. Sanchaya Bintan, yang bertarif Rp15 juta per malam, dibuat sibuk oleh permintaan mendadak para tamu yang baru tiba.
Trizno Tarmoezi, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bintan, mengatakan tingkat hunian di semua hotel mulai penuh sejak 30 Maret, dan berlangsung sampai 4 April.
International Tour de Bintan 2016 diikuti 800 peserta. Hampir 90 persen peserta berasal dari luar negeri. Mereka tidak datang sendiri, tapi bersama pendamping yang terdiri dari teknisi, tenaga medis, dan tenaga logsitik.
“Rata-rata peserta membawa lima pendamping. Jadi, ada 3.500 wisatawan asing yang datang selama Tour de Bintan,” kata Tarmoezi. “Asumsinya, event balap sepeda ini diikuti 700 pebalap sepeda mancanegara.”
Dampak lainnya, cycling club menjamur di sekujur Bintan. Setiap klub mengundang tamu dari Singapura dan Malaysia. Muncul bisnis baru; rental sepeda, dan menguntungkan.
“Kedai masyarakat kebanjiran pembeli. Ekonomi masyarakat tumbuh,” ucap Tarmoezi.
Tahun lalu, International Tour de Bintan absen akibat bencana kabut asap dari kebakaran hutan. Tahun ini adalah kali keenam International Tour de Bintan. (Kemenpar RI)