BALI – Partai Golkar memutuskan untuk keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). Keputusan itu disahkan dalam sidang Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Nusa Dua Bali Convention Center, Badung, Bali, Senin (16/5).
“Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi keputusan Munas Partai Golkar Nomor 5/Munas IX/2014 tentang posisi Partai Golkar dalam Koalisi Merah Putih,” ujar Sekretaris Sidang Munaslub Siti Aisyah saat membacakan hasil putusan, seperti diberitakan JawaPos.com.
Ia menjelaskan, keputusan itu untuk melengkapi sikap Golkar yang telah mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Harapannya agar duet yang beken dengan sebutan Jokowi-JK itu sukses memimpin pemerintahan.
“Keputusan Golkar untuk mendukung pemerintahan Jokowi-JK harus ditindaklanjuti dengan upaya nyata Partai Golkar demi menyukseskan penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan,” tutur Aisyah.
Seperti diketahui, KMP merupakan gabungan partai politik yang mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pemilihan Presiden 2014. KMP pada awal terbentuknya beranggotakan Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS dan Partai Golkar.
Namun, seiring berjalannya waktu, PPP dan PAN menyatakan keluar dari KMP. PPP kubu M Romahurmuziy sudah terlebih dulu menyatakan keluar dari KMP pada Oktober 2014.
Selanjutnya, langkah PPP diikuti PAN. Pada September 2015, partai pimpinan Zulkifli Hasan itu resmi bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK.
Kedua partai ini menyatakan mendukung pemerintah dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung Jokowi-JK. Dengan hengkangnya Golkar dari KMP, maka kini yang tersisa adalah Gerindra dan PKS saja. (dna/JPG)