SERANG – PT PLN akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang. PLTU yang akan dibangun di atas area 11 hektare tersebut memiliki kapasitas 1×315 megawatt.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten, Ranta Soeharta, PLTU tersebut akan dibangun satu lokasi dengan PLTU 3 Banten Lontar, sehingga proyek lanjutan dari PLTU Lontar 1, 2 dan 3 mempunyai total kapasitas 4×315 megawatt. Proyek tersebutpun ditargetkan rampung dibangun dalam waktu 42 bulan setelah kontrak efektif.
Pelatikan batu pertama PLTU ini dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini. “Dengan dimulainya pembangunan PLTU Lontar perluasan ini, nantinya akan menambah jumlah pasokan daya listrik ke jaringan interkoneksi Jawa-Bali dari pembangkit yang berada di wilayah Provinsi Banten sebelumnya, yaitu PLTU Suralaya PLTU Labuan PLTGU Cilegon dan PLTU Lontar menjadi sebesar 6.625 mw,” ujar Ranta, Jumat (10/6).
Saat ini, lanjut Ranta, meskipun di wilayah Banten telah terbangun beberapa pembangkit listrik, namun rasio elektrifikasi di Banten masih di kisaran 94,78 persen yang secara nasional sudah berada di atas rata-rata nasional, dengan jumlah rumah tangga yang belum dapat menikmati listrik secara permanen berjumlah 149.422 rumah tangga.
“Salah satu kendala kami adalah berubahnya peraturan mengenai kriteria hibah dan bantuan sosial kepada masyarakat secara individu rumah tangga sehingga tahun ini tadinya direncanakan ada penambahan rumah tangga yang berlistrik sebanyak 15.300 ribu melalui program listrik perdesaan menjadi terhambat, karena kesulitan dalam penyerahannya kepada masyarakat,” jelas Sekda Banten.
Ranta pun meyakini, masalah ini terjadi juga di beberapa Provinsi lain yang memiliki program sejenis. “Kami berharap pemerintah dapat menderegulasi peraturan terkait bantuan listrik untuk masyarakat yang tidak mampu dan masyarakat di perdesaan,” harapnya. (Bayu)