SIAPA yang tak ingin memiliki rumah tangga bahagia tanpa cela? Setiap pasangan suami istri pasti mendambakannya bukan? Namun, takdir hidup, Tuhan yang menentukan. Cobaan datang silih berganti tanpa diminta. Manusia bisa apa selain bersabar dan bertawakal?
Linda (nama samaran), berharap rumah tangganya baik-baik saja. Tapi tak ada laut yang tak berbadai, tak ada rumah tangga yang tak bermasalah. Sejak menikah, Linda merasakan keanehan luar bisa. Bukan hanya pada sang suami, tapi pada sang mertua, juga orang ketiga. Alamak, lengkap sudah sepertinya untuk dijadikan sebagai kisah berseri dalam sinetron.
Roni (nama samaran), memang tidak memiliki wajah rupawan, juga bukan dari keluarga bangsawan dan tergolong hartawan. Namun bukan tiga hal itu yang menjadi alasan Linda menerima pinangannya. Ia sangat yakin, Roni, lelaki yang sekarang 32 tahun itu mampu menjadi imamnya dunia akhirat.
Tetapi sejak awal pernikahan, ibu Roni, menunjukkan gelagat tidak suka pada Linda. Meski Linda berusaha sekuat tenaga, sang mertua wanita tetap bersikukuh membangun jarak.
“Saya harus bagaimana lagi ya, Mas? Sepertinya apapun yang saya lakukan selalu salah,” curhat Linda memulai ceritanya.
Sementara sang mertua laki-laki hanya bisa taat pada sang mertua perempuan. “Saat Roni bilang ingin menikahi saya, sebenarnya ibunya tidak setuju. Siapalah saya, hanya guru SD, honorer pula. Wajah juga biasa saja, sedangkan calon istri yang disodorkan ibu mertua punya banyak kelebihan dari harta, silsilah keluarga, dan rupa,” tutur Linda, wanita yang saat ini berusia 28 tahun.
Keteguhan hati Roni untuk mempersunting Linda sebagai istrinya, mengalahkan kerasnya hati sang ibu mertua. “Akhirnya kami menikah. Tapi ya itu, karena tanpa restu sang ibu, keluarga kecil kami rasanya hambar. Setiap hari saya merasakan ada yang aneh. Berumah tangga, kok, jadinya seperti ini? Bukan semakin akrab malah semakin jauh,” ujar wanita yang tinggal di salah satu desa di Kabupaten Tangerang ini.
Selama setahun, Linda masih bertahan meskipun kondisinya seperti itu. Di tahun kedua, kakak kandung Linda, sebut saja Mamet, menyarankan Linda untuk mendatangi “orang pintar” alias paranormal. Dari sanalah Linda tahu, sang suami ternyata menyimpan sesuatu.
“Dia bukan menyimpan tabungan harta yang banyak kok,” canda Linda. “Dia ternyata menyimpan misteri dalam hidupnya. Namun, orang pintar itu tidak menjelaskan secara jelas. Tapi fakta yang lebih membuat saya tercengang, mantan saya ternyata menjadi penghalang kebahagiaan rumah tangga saya,” tutur Linda.
Maksudnya bagaimana ya Mbak Linda? “Iya, jadi rumah tangga saya dibikin seperti ini, suami jadi nggak betah di rumah dan selalu saja ada keributan kecil yang tidak ditemukan penyelesaiannya,” celoteh wanita berkerudung ini.
Nah, Linda bilang, inilah yang membuatnya pisah kamar meskipun satu atap. Hebatnya lagi, di tahun kedua dan ketiga, mereka justru memutuskan pisah rumah meskipun belum meluncur kata talak dari sang suami. Wah, sinetron sekali ya alur cerita Mbak Linda ini.
“Saya selalu berusaha mempertahankan rumah tangga saya, Kang. Saya tidak mau dianggap menyerah. Sudah mah nggak direstui mertua, diganggu sama mantan dalam bentuk yang kasat mata, eh ini ada lagi masalahnya,” Linda membuka satu persatu masalah yang menimpanya.
Menurut guru SD ini, karena sering berkonsultasi dengan orang pintar tersebut, menimbulkan masalah baru. Sang orang pintar, justru jatuh hati pada Linda. Padahal laki-laki itu sudah memiliki anak dan istri, usianya pun sudah tak lagi muda. “Di awal-awal dia masih suka memberi nasihat dan memberikan doa-doa supaya saya bisa menangkal pengaruh jahat. Makin kesini, eh dia malah ngajakin saya nikah dan menyudahi pernikahan sama Mas Roni,” cetus Linda.
Hmmm, seperti itu? Lalu, apakah Linda setuju? “Ya jelas nggak lah. Dia kan suami orang. Nanti saya dibilang perempuan penggoda lagi. Belum juga masalah yang satu selesai, eh masalah lain datang,” kata Linda lagi.
Linda mengaku, sempat merasa risih pada si orang pintar. Dengan kepintarannya, bisa saja ia dibuat cinta mati meskipun pada awalnya menolak. Akhirnya Linda memutuskan untuk tidak datang lagi kepada sang orang pintar. Tetapi itu tidak menjadi solusi, karena masalah lain justru datang lagi.
Linda memasrahkan diri pada Sang Mahakuasa. Bahkan saat ia mendapat kabar paling mengejutkan tentang sang suami. Setelah di usia pernikahan ketiga, hubungan Linda dan Roni tidak juga membaik. Yang Linda tahu, Roni makin dekat dengan kakak angkatnya, sebut saja Rustam, bukan nama sebenarnya. Rustam berasal dari pulau berbeda dari tempat Roni tinggal.
“Saya tahu Rustam karena sebelum menikah pun Mas Roni pernah cerita dan menunjukkan foto-foto mereka di Facebook. Orangnya baik, ramah, dan ganteng. Saya tidak merasa curiga sejak awal karena Mas Roni bilang, Rustam cuma kakak angkat,” kata Linda lagi.
Namun pada kenyataannya, kedekatan Roni dan Rustam bukanlah hal biasa layaknya pertemanan antarlelaki. Hubungan keduanya justru lebih dari itu. Linda awalnya tidak mau mendengar isu tersebut, tapi akhirnya ia termakan omongan banyak orang yang mengatakan bahwa Roni memiliki hubungan intim dengan Rustam.
“Saya hampir stres, Mas. Ini cobaan apa lagi? Kok nggak ada habis-habisnya?” nada suara Linda terdengar sangat putus asa.
Akhirnya Linda dibawa kakak kandungnya mengunjungi orang pintar lainnya. Informasi yang ia peroleh dari sang orang pintar, kedekatan Roni dengan Rustam bukanlah keinginan Rustam tetapi ulah orang lain melalui bantuan gaib. “Saya nggak percaya tetapi yang ngomong hal tersebut merupakan orang yang terpercaya. Saya juga nggak ngerti kenapa hal-hal gaib seperti ini ada di sekitar saya dan menimpa saya bertubi-tubi,” Linda benar-benar putus asa. “Saya sudah nggak kuat,” curhatnya.
Linda mengaku, sejak lama ia ingin berpisah dengan sang suami. Tapi sang suami tak kunjung memberikan putusan pisah. Entah secara siri atau legal. Ini yang membuat Linda kerap menyendiri dan mengasingkan diri dari keramaian. Kalau tak dipancing sang kakak kandung untuk bercerita, Linda enggan bercerita apapun. Namun di suatu saat, Linda malah akan bercerita tanpa jeda meski tidak diminta.
Mamet, kakak Linda mengaku, ia hanya bisa membantu sang adik. “Saya juga bingung. Makin kesini perangai Linda semakin aneh. Jarang ngomong, nggak mau bergaul, dan kalau ngomong nggak ada manis-manisnya. Ini menyakiti banyak orang. Pokoknya beda sama Linda yang dulu,” jelas Mamet.
Maka dari itu, Mamet ingin masalah adiknya tuntas dengan mengajaknya ke orang pintar yang memiliki kelebihan untuk membantu adiknya mencari solusi. Sampai saat ini keduanya berharap, dapat menemukan solusi terbaik. Versi mereka, solusi terbaik adalah mampu mengatasi masalah yang melilit dan semakin kompleks. (Yeni-Zetizen/Radar Banten)