SERANG – Masyarakat Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang masih mengeluhkan sering matinya aliran listrik pada jam-jam tertentu setiap harinya. Padahal setidaknya sudah dua kali aksi protes dilakukan oleh masyarakat ke Pemkab Pandeglang dan PLN Rayon Labuan.
Presidium Keluarga Mahasiswa Cibaliung Haetami mengatakan, sejak dilancarkannya demonstrasi Mahasiswa Cibaliung dalam dua bulan terakhir dalam menyikapi mati listrik di daerah zona enam, demonstrasi pertama dilancarkan di Kantor Bupati Pandeglang pada sekitar 9 November 2016 lalu, namun sayangnya saat itu aspirasi mahasiwa yang mewakili masyarakat tidak langsung diterima Bupati Irna Narulita yang kebetulan sedang dinas di luar dalam rangka pembicaraan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Pandeglang.
“Dari demonstrasi tersebut, Setda Pandeglang yang menemui aksi massa mengatakan akan menegur PLN Rayon Labuan agar memperhatikan permasalahan listrik di Cibaliung. Kemudian terbitlah surat tersebut. Tapi belum juga ada perbaikan yang berarti,” ujar Haetami, Rabu (18/1).
Cibaliung, menurutnya, tetap saja masih darurat mati listrik. Haetami melanjutkan, demonstrasi kedua dilancarkan di depan PLN Rayon Labuan, Caringin pada 29 November 2016. Dalam aksi tersebut massa aksi ditemui oleh pihak PLN Rayon Labuan. Hasilnya, beberapa kali surat dari PLN beredar di media sosial, terkait adanya perbaikan jaringan.
“Namun Cibaliung masih darurat mati listrik. Maka kemudian dilaksanakanlah pengkonsolidasian di tingkat masyarakat dengan adanya ratusan surat pengaduan dan tanda tangan kekecewaan masyarakat terhadap PLN, dan disampaikan ke PLN Pusat di Jakarta. Hasilnya adalah berdasarkan pengajuan PLN Rayon Labuan mengajukan sejumlah alat kepada PLN Pusat termasuk penggantian trafo disepakati oleh PLN Pusat termasuk kemungkinan pembuatan Gardu Induk di Panimbang jika memungkinkan. Pelaksanaan tersebut tentu akan dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan karena menunggu proses lelang,” papar Haetami.
Namun, lanjut Haetami, seperti sekadar janji manis, hingga saat ini mati listrik masih kerap terjadi. Hari ini saja, menurutnya hampir tiga jam listrik mati. “Hampir setiap hari, jamnya gak tentu, tapi yang sering itu malam dan menjelang pagi,” katanya.
Sementara itu, Tio Djawa, pemilik warnet di daerah tersebut berharap perbaikan jaringan listrik bisa segera terealisasi untuk dapat memecahkan masalah mati listrik di Cibaliung. “Biar aktivitas masyarakat normal,” ujarnya. (Bayu)