PADARINCANG – Bencana pohon tumbang yang merusakkan dua ruang kelas di SMAN 1 Padarincang pada Senin (16/1) lalu, menyisakan masalah bagi para siswa dan guru. Sebagian siswa kini terpaksa melaksanakan pembelajaran di musala dan laboratorium karena ruang kelas mereka luluh lantak.
Pantauan Radar Banten, ruang kelas yang hancur tersebut belum ditangani oleh pemerintah. Sementara, pembelajaran tiga kelas berlangsung di musala, perpustakaan, dan laboratorium. Kemarin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya bersama anggota DPRD Kabupaten Serang Damami Muhriji dan Camat Padarincang Gunawan melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.
Kepala SMAN 1 Padarincang Kartono mengatakan, hingga saat ini belum ada pengecekan atau penanganan dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten terkait perbaikan ruang kelas. “Padahal, sudah disampaikan,” katanya saat ditemui Radar Banten di SMAN 1 Padarincang, Selasa (17/1).
Menurut Kartono, untuk membangun dua kelas yang rusak parah tersebut, estimasi dana dibutuhkan Rp240 juta. “Ini kan satu kelas lainnya juga terkena dampak karena masih satu atap, jadi kalau semua bisa mencapai Rp300 juta,” tuturnya.
Akibat kejadian tersebut, kata dia, pembelajaran tiga rombongan belajar terpaksa harus berjalan tidak efektif lantaran tidak bisa menggunakan sarana yang memadai. “Kalau musala, perpustakaan sama laboratorium itu kan ruangnya kecil, terus dibagi dengan kegiatan lain,” tambahnya.
Terkait hal itu, Asep Nugrahajaya mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Dindik Provinsi Banten untuk segera ditindaklanjuti. Pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti perbaikan ruang kelas yang rusak karena sekolah menengah atas sudah berada di bawah naungan Dindik Provinsi Banten.
Meski demikian, pihaknya akan terus mendorong Pemerintah Provinsi Banten untuk segera melakukan perbaikan. “Akan terus kami pantau, hingga ada perbaikan,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa dari hasil komunikasi bersama Dindik Provinsi Banten, perbaikan ruang kelas tersebut akan segera dianggarkan. “Terlepas anggarannya dari mana, kita serahkan kepada provinsi, yang penting ini segera diperbaiki,” tambahnya.
Baca juga: Bruk! Dua Kelas Hancur, Siswa SMAN 1 Padarincang Trauma
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Serang Damami Muhriji mengatakan, Dewan juga akan mendorong pemerintah untuk segera melakukan perbaikan ruang kelas yang rusak. Ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan anggota DPRD Provinsi Banten untuk dapat disampaikan kepada dinas terkait. “Kita bantu dengan jalur politik,” kata anggota DPRD Fraksi Golkar ini.
Ia merasa prihatin melihat kondisi pembelajaran siswa yang menggunakan ruang musala, laboratorium, dan perpustakaan. “Apalagi, ini kan sudah mau menghadapi ujian nasional. Jadi, sebelum April seharusnya sudah selesai perbaikan kelas,” imbuhnya. (Rozak/Radar Banten)