KISAH rumah tangga Nuning (31) dan Aep (33), keduanya nama samaran, tak jauh beda dengan kisah sebelumnya seperti yang dialami Didin dan Ipah (bukan nama sebenarnya). Hanya gara-gara sang istri selalu curiga, akhirnya sang suami mencari gara-gara. Bedanya, Aep sepertinya tidak pandai berbohong sehingga upaya perselingkuhannya sampai ke telinga Nuning.
Wanita berkulit sawo matang ini mengaku, jika awalnya sering membuat Aep tidak nyaman. Nuning selalu curiga setiap suaminya itu bepergian ke mana pun, baik ke tempat kerja atau saat pamit mau janjian ke rumah temannya. Rasa curiga Nuning terhadap suaminya bahkan terlalu frontal. Sampai ke warung pun, suaminya pasti dicurigai.
“Kalau ke warung, kebetulan saya tahu kalau penjaga warung terdekat, orangnya cakep. Jadi, takutnya dia ke warung ada maksud,” ungkapnya. Modus maksudnya. Yaelah, sampai kepikiran ke situ sih teh? “Ya, enggak wajar aja. Perasaan dia sering banget ke warung deh. Mau itu sebelum berangkat atau pulang kerja. Kadang malam-malam dengan alasan mulutnya terasa asam, pergi ke warung, katanya mau beli rokok,” keluhnya. Nah kalau itu sih lain cerita. Hehehe.
Namun, diceritakan Nuning, jika rasa cemburunya itu akibat saking sayangnya terhadap suami. Terlebih, Nuning tahu persis perangai Aep saat masih berpacaran dulu. Ke mana pun, kapan pun, dan di mana pun Aep selalu tebar pesona kepada semua wanita yang ditemuinya. Bahkan, Nuning pernah memergoki Aep main hati dengan perempuan lain. Ow ow ow, pantes. Lantaran itu, tak jarang Nuning terlibat berselisih paham dengan Aep semasa masih pacaran. Sejak itu, penilaian Nuning terhadap Aep selalu negatif dan terbawa hingga keduanya marajut rumah tangga.
Sesekali Nuning menyadari kekurangannya yang selalu dirundung rasa curiga. Bukan hanya itu, Nuning juga selama lima tahun berumah tangga dengan Aep, tak kunjung memberikan keturunan. Kondisi itu, diduga telah membuat kesal suaminya. Tak disadari akibat perbuatannya itu, berdampak pada psikologis Aep yang telanjur merasa jengkel dengan sikap Nuning. “Makanya, sekarang dia rada acuh gitu di rumah. Malah, saya sudah jarang dibelay,” akunya. Jablay dong.
Sikap acuh tak acuh suaminya itu pun, berlangsung sejak setahun ke belakang. Bermula ketika suaminya yang asal Serang itu mendapatkan tugas dari kantor untuk berangkat ke luar kota, tepatnya di Semarang. Memang berdasarkan instruksi kantor, kalau pemindahtugasan suaminya itu, seharusnya didampingi sang istri. Namun, dengan berbagai alasan jitu Aep ke kantor, akhirnya Nuning batal diajak.
Nuning sendiri tahu kalau kepergian suaminya tugas luar kota dan mesti didampingi istri, setelah menanyakan langsung ke kantor tempat Aep bekerja. Soalnya, Aep akan bertugas cukup lama, sekira tiga bulan dan kantor sudah memfasilitasi semua yang dibutuhkan Aep selama bertugas. Termasuk, menginap di hotel untuk jangka waktu cukup lama. “Tahu sendiri saya curigaan. Makanya, saya langsung datangi kantornya dan nanyain langsung biar yakin aja,” ujarnya.
Setelah Nuning menanyakan langsung kepada suaminya, ternyata jawaban Aep lain. Aep beralasan, kalau rencana kepergiannya mendapat tugas luar kota semula demikian. Namun, karena ada perubahan jadwal mendadak, rencana itu pun batal. Pengakuan Aep berdasarkan instruksi bos terbarunya, kalau hanya dia yang akan berangkat. Istri cukup menunggunya di rumah. Tentunya, dengan jaminan dan obral janji Aep yang akan membawakan sebongkah berlian untuk Nuning sepulang tugas luar kota. Awalnya Nuning tidak percaya dengan alasan Aep yang dinilainya hanya omong kosong.
Namun, lama-lama Nuning terhasut bualan Aep. Apalagi, ketika suaminya itu memberikan masukan yang dinilai Nuning berharga. Kata Aep, kalau Nuning ikut berangkat dengan jangka waktu cukup lama, dipastikan bisa mengorbankan kariernya yang dirasa sudah di atas angin. Sekadar diketahui, Nuning saat ini bekerja sebagai staf honorer di salah satu instansi pemerintahan. Kabarnya, akan ada pengangkatan CPNS untuk Nuning. Jurus rayuan maut itu pun, sukses meyakinkan Nuning. Dan memang apa yang disarankan suaminya itu, dirasa Nuning masuk akal.
“Pas saya pikir-pikir omongan suami ada benarnya. Akhirnya, saya nurut aja. Apalagi, janji Mas Aep, kalau tugasnya di luar kota, dapat honor gede. Lumayan kan,” terangnya. Widih materialistis juga.
Singkat cerita, Aep pun berangkat. Namun, semenjak kepergiannya itu hingga kepulangan ke Serang, sang suami tidak pernah memberikan kabar kepada Nuning alis lost contact. Nuning yang penasaran, mencoba menghubungi Aep. Namun, jawaban Aep yang dangkal menambah kecurigaan Nuning kalau dia ada main di samping menjalani pekerjaannya. Alasannya, pasti sibuk mengerjakan tugas sehingga tidak sempat untuk memberikan kabar atau sekadar say hai di telepon. Sikap Aep itu pun, sempat membuat Nuning geram. Bahkan, sampai mengancam suaminya itu akan mengacuhkannya kalau pulang ke rumah.
Seiring waktu, Aep pun pulang dari luar kota. Apa yang diucapkan Nuning bernada ancaman kepada Aep pada saat ditelepon pun, coba dijalankan. Saat Aep tiba ke rumah, Nuning mencoba bersikap diam, seolah tidak perduli kalau Aep mau pulang atau tidak. Namun, apa yang terjadi, sikap acuh Nuning malah menajadi bumerang. Sikap diam-diaman mereka pun berlangsung sampai satu minggu lamanya. Lama-lama, Nuning tak tahan. Apalagi, setelah lama tidak dibelai suami. Belum lagi, Nuning penasaran dengan janji suami sebelum kepergiannya.
“Akhirnya, saya mengalah dan mulai menanyakan ke suami, kenapa enggak pernah nelepon selama tugas luar kota, jawabannya mengambang. Jadi saya tuduh aja kalau dia kayaknya ada main sama wanita lain,” jelasnya.
Soalnya, apa yang dijanjikan Aep pun ternyata palsu. Pulang dari luar kota, Aep tidak membawa apa-apa atau sekadar oleh-oleh. Sebongkah berlian yang dijanjikan pun, tak kunjung sampai ke tangan Nuning. Mendapat tudingan dari Nuning, Aep hanya terdiam dan tidak begitu menanggapi. Tentunya, sikap aneh suaminya itu semakin membuat Nuning curiga. Nuning pun mulai mencari kebenarannya. Malamnya, saat Aep terlelap tidur, ponselnya Nuning bongkar. Namun, tak satu pun pada ponsel Aep yang dapat membuktikan kalau suaminya itu main dengan perempuan lain.
Meski demikian, Nuning yang merasa tidak enak hati, sampai menanyakan langsung kepada Aep. Setelah ditanyakan langsung, Aep akhirnya angkat bicara. Katanya, dia bersikap demikian karena tak nyaman dan kesal dengan sikap Nuning yang selalu curiga. Lantaran itu, Aep sengaja mencari-cari alasan ingin dipindahtugaskan di luar kota untuk menenangkan pikiran. Karena, Aep termasuk karyawan teladan akhirnya dikabulkan pimpinannya. Kebetulan, perusahaan dimana Aep kerja, cabangnya di mana-mana.
“Ya, ngakunya sih bersikap begitu biar saya sadar. Kalau apa yang saya rasakan terhadap Aep tak seburuk yang dipikirkan,” katanya.
Terbukti, Aep setia mendampingi Nuning walau tidak memberikannya keturunan. Aep juga mengaku, kalau uang gajinya sebagian sudah ditabungkan ke rekening berbeda. Tahu sendiri, Nuning orangnya lumayan boros.
“Dipikir-pikir iya juga sih, saya salah. Pernah dapat masukan juga sih dari temen, kalau ke suami tuh, percayai aja biar tenang kerjanya. Ya sekarang berpikir positif aja. Meskipun, saya tahu banget kalau dulunya buaya,” tambahnya. Iya dong harus begitu. Siapa tahu, Kang Aep memang sudah berubah dan meninggalkan masa-masa playboynya. Amin. (Nizar S/Radar Banten)