MEMASUKI gedung SMKN 1 Cilegon pemandangan bersih dan rapi bakal langsung terlihat. Di dalam ruang guru, sebuah alat yang digunakan sebagai absen online guru pun bisa diakses oleh para pengunjung. Data diri guru, jam kedatangan dan pulang serta kehadiran guru bisa diakses oleh semua pengunjung yang datang ke SMKN 1 Cilegon.
Tak hanya alat absensi online guru, inovasi teknologi lainnya diterapkan di perpustakaan sekolah. Sekolah yang berada di Lingkungan Kedungbaya, Kelurahan Kalitimbang, Kecamatan Cibeber, ini menerapkan electronic-perpustakaan (e-perpus) untuk mempermudah pengelolaan perpustakaan. “Untuk e-perpus di sini, bahkan yang membuatnya siswa kami langsung,” kata Kepala SMKN 1 Cilegon Widodo kepada Radar Banten, Selasa (18/7).
Selain mempermudah pengelolaan perpustakaan, Widodo mengaku inovasi di perpustakaannya sempat diikutsertakan pada ajang perlombaan nasional Kaizen yang digelar Astra. “Dalam lomba itu, siswa kami dituntut untuk mencari suatu permasalahan, lalu penyelesaiannya seperti apa dan memunculkan ide untuk diterapkan sebagai penyelesaiannya,” ungkapnya.
Kata Widodo, perlombaan yang dipersiapkan sekira sepuluh hari itu dipersiapkan dengan matang oleh para siswa jurusan rekayasa perangkat lunak (RPL). Ia mengaku ikut terjun langsung mengawasi siswanya dalam berlatih membuat e-perpus. “Alhamdulillah, dalam lomba itu kami mendapat juara kesatu dan mendapat hadiah stand engine (alat bantu mesin mobil-red) mobil,” tuturnya.
Tak hanya di perpustakaan, Widodo juga menerapkan berbagai inovasi teknologi lainnya di beberapa kelas. Untuk menunjang pembelajaran berbasis teknologi, Widodo menggandeng pihak swasta untuk ikut membantu.
“Saat ini kami mendapat bantuan dari Axio, jadi di SMK 1 ada kelas khusus yang pembelajarannya full teknologi. Jadi, pembelajarannya menggunakan proyektor dan komputer yang telah disediakan,” ungkapnya.
Widodo menyebutkan, sekolah yang ia pimpin telah mendapat award atau penghargaan Sekolah Hebat dari Kitto Book atau tepatnya PTLatif Kitto Mahesa, Malang. Menurutnya, predikat sekolah hebat itu tidak sembarangan bisa didapat. Se-Indonesia, sekolah yang mendapat gelar sekolah hebat hanya 20 sekolah. “Di Banten yang mendapat penghargaan itu SMKN 1 Cilegon dan SMKN 3 Kota Tangerang,” jelasnya.
Widodo menambahkan, saat ini sedang mengurus pengajuan SMKN 1 Cilegon menjadi Lembaga Serifikasi Profesi (LSP) P1. “Setelah LSP P1 itu bisa didapatkan, lulusan sekolah kami akan lebih mudah diterima di dunia industri. Nanti setelah lulus akan ada tes dan jika lolos akan diberi sertifikat dengan lambang garuda yang menandakan siswa lulusannya berkompeten dengan standar kompetensi nasional,” pungkasnya.
Kepala Program Keahlian RPL Nasrudin mengatakan, saat ini pihak sekolah juga sedang menjalin memorandum of understanding (MoU) PT Krakatau Informasi Teknologi (KIT) untuk membuat kelas industri.
“Nanti siswa jurusan RPL akan dibuat kelas khusus yang pembelajarannya mengarah pada pembuatan miniatur software development yang berbasis industri. Setelah menggelar MoU, Nasrudin menyebutkan, pemberlakuan kelas industri ke depan akan di-launching pada bulan ini atau Agustus,” pungkasnya. (HAIRUL ALWAN/RBG)