SERANG – Akademi Keperawatan (Akper) milik Pemerintah Kabupaten Serang telah bergabung dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang dikelola langsung oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti).
Bergabungnya Akper Pemkab Serang ini telah dilakukan secara resmi pada penandatanganan berita acara serah terima Akademi Keperawatan Pemkab Serang dari Pemkab Serang ke Kemenristekdikti.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menjelaskan penggabungan ini berdasarkan Surat Nomor: 425/MOU.13-HUK/2016 dan Nomor:011/UN43/MOU.KL/04/2016 tentang Alih Kelola Akademi Keperawatan Pemkab Serang Ke Untirta.
“Penyatuan Akper ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 yang telah beberapa kali diubah. Terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah, bahwa pengelolaan pendidikan tinggi merupakan kewenangan pemerintah,” ujarnya saat sambutan, di Gedung DIII Keperawatan Untirta, Kepandean, Kota Serang, Selasa (26/9).
Dikatakan Tatu, proses penyatuan ini sudah melalui hasil kajian tim pemerintah daerah dan telah disetujui oleh DPRD Kabupaten Serang.
“Adapun jatuhnya pilihan pada Untirta didasarkan beberapa hal, yakni Untirta merupakan perguruan tinggi negeri berada di Serang,” kata dia.
Selain itu, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Serang masih memandang perlu adanya pendidikan setingkat Diploma III yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang disetujui oleh Untirta.
“Adanya kesepahaman dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Serang melalui pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” tuturnya
Tatu berharap dengan penyatuan ini dapat meningkatkan peran serta perguruan tinggi dalam mempercepat proses pembangunan di Kabupaten Serang.
Kepala Biro Umum dan Keuangan Kemenristekdikti Mochamad Wiwin Darwina mengatakan Akper Pemkab dan Untirta sama-sama saling tertarik untuk disatukan, alasannya letaknya sama-sama di Kota Serang.
“Saat ini paling berbahagia karena ijab qobulnya sangat baik. Kegiatan ini merupakan awal Untita pada prodi Diploma III Keperawatan. Kelembagaannya tetap menjadi kewenangan Pemkab dan Kemenristekdikti,” ujarnya.
Ia tekankan dengan tambahan prodi baru tentu memberi warna baru bagi Untirta untuk terus meningkatkan mutu agar dapat mencetak akademis yang berkualitas.
Rektor Untirta Soleh Hidayat mengatakan hal ini menjadi sejarah, akan menjadi catatan pengembangan pendidikan, yang saling memiliki keuntungan dua belah pihak.
“Untirta sudah mengusulkan Fakultas Kedokteran. Masuknya program studi keperawatan akan menjadi embrio Ilmu Kedokteran,” paparnya. (Anton Sutompul/antonsutompul1504@gmail.com)