SERANG – Pasca keluarnya keputusan penutupan sementara ojek online oleh Pemkot Serang muncul petisi secara online dengan isi pencabutan larangan ojek online di Kota Serang. Petisi tersebut dibuat oleh akun Iffan Gondrong di situs petisi online www.change.org.
Dalam keterangan petisi tersebut Iffan menilai kebijakan tersebut bukan solusi, sebab persoalan transportasi di Kota Serang belum sepenuhnya tertata dengan baik.
“Larangan ojek online berbasis teknologi adalah langkah mundur pihak Pemkot SErang, yang seolah menolak perkembangan zaman dan perkembangan teknologi,” tulis Iffan dalam petisi yang dibuat hari ini, Senin (13/11).
Menurutnya, bukan larangan atau penghentian yang harus dikeluarkan oleh Pemkot Serang, tetapi regulasi yang mengatur keberadaanyalah yang dibutuhkan.
Dalam tulisannya, Iffan pun membeberkan tiga alasan larangan tersebut harus dicabut. Pertama, keberadaan ojek online sangat membantu karena cukup efektif dan efesien. Kedua, ojek online yang berbasis aplikasi membantu masyarakat terutama di komplek perumahan yang belum ada transportasi umum. Ketiga, menggunakan jasa ojek onlien sangat cepat hingga membantu aktivitas.
Petisi tersebut pun menuai banyak komentar. Riza Fahlevi Ramdhan dalam komentarnya mengaku terbantu dengan adanya ojek online. “Ojek online sangat membantu masyarakat dan memudahkan akses perjalan masyarkaat yang dimana angkutan umum sulit dijangkau,” tulisnya.
“Gojek online cukup membantu masyarakat dikota serang,dan banyak mengurangi pengangguran sebanyak 7000,” tulis Karyaman Iman.
Sebelumnya, diberitakan Radar Banten Online, demi mengantisipasi keamanan dan ketertiban, terpaksa ojek online dihentikan sementara, hingga Rabu (15/11). Itu pun bila ada kesepakatan antara dua belah pihak.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Serang Ahmad Muzimi. Menurutnya, sebelum ada kesepakatan, ojek online jangan dulu beraktifitas.
“Duduk bersama antara opak dan ojek online. Karena Pak Wali Kota menginginkan semua terakomodir baik konvensional maupun online,” kata dia lewat telepon, Senin (13/11).
Ia berpendapat, ini menyangkut keamanan dan ketertiban di lapangan, jangan sampai ada keributan. Menurutnya, intinya harus ada yang mengalah terlebih dahulu. (Bayu Mulyana/coffeandchcocake@gmail.com)