SERANG – Ratusan pengemudi ojek online menggelar aksi damai di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, Rabu (15/11). Aksi damai itu untuk menyelesaikan permasalahan setelah ada protes dari ojek pangkalan hingga Pemkot Serang menghentikan sementara operasi ojek online.
“Kami mengumpulkan anggota ojek online se-Banten untuk menyampaikan apa yang jadi hak dan pekerjaan kami. Kami tidak akan menggangu akses jalan dan tidak akan membuat keributan,” kata Ketua Satgas Driver Online Ahmad Rifai di temui di Stadion Maulana Yusuf Ciceri, Kota Serang, Rabu (15/11).
Ia sangat menyayangkan Pemkot Serang menutup kantor dan akses ojek online. Padahal dengan adanya ojek onlie masyarakat sangat terbantu. Dari segi pelayanan serta tarif yang relatif murah.
“Pemerintah hanya main sepihak saja tanpa memikirkan nasib kami,” kata Ahmad Rifai.
Mengantisipasi agar tidak terjadinya keributan, aksi damai ini dijaga oleh Polres Serang Kota .
Kapolres Serang Kota AKBP Komarudin mengatakan, konflik ojek pangkalan dengan ojek online harus diterima dan disikapi secara bijak oleh masing-masing pihak.
“Ini fenomena sosial. Di satu sisi kelompok ojek pangkalan merasa penghasilannya terganggu dengan hadirnya ojek online. Di sisi lain, ojek online juga dibutuhkan masyarakat, butuh peningkatan pelayanan, percepatan pelayanan, kemudahan, dan sebagainya,” kata Komarudin usai menghadiri Deklarasi Damai Pilkades 2017 di Pemkab Serang, Kota Serang, Rabu (15/11).
Ia menekankan kepada ojek pangkalan dan ojek online untuk menjaga situasi agar tetap kondusif dan masing-masing pihak menahan diri. Apabila terjadi aktivitas sweeping, segera melapor untuk ditindaklanjuti.
“Kami proses sesuai hukum yang berlaku, tidak boleh ada warga Kota Serang yang diintimidasi oleh kelompok lain,” paparnya.
Konflik sosial ini, menurutnya, membutuhkan perhatian karena tidak hanya terjadi di Kora Serang saja, tapi di beberapa daerah. Bahkan secara nasional sering terjadi gesekan antara ojek pangakalan dan ojek online. (Anton Sutompul/antonsutompul1504@gmail.com)