LEBAK – LSM Orator menilai tiga program yang menjadi andalan Kabupaten Lebak telah gagal dalam realisasinya. Hal tersebut dikatakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Organisasi Rakyat Anti Koruptor (Orator) saat melakukan unjuk rasa di depan Pendopo Pemkab Lebak, Sabtu (9/12).
Korlap aksi Agus mengatakan, seperti program Lebak Sehat diduga gagal dengan tolak ukur kasus korupsi Jamkesmas tahun 2008-2011 yang menghabiskan anggaran hingga Rp. 25 miliar, biaya persalinan di sejumlah wilayah sangat kental dengan pungutan liar kepada masyarakat pengguna BPJS, hal tersebut sangat berpotensi kuat terjadi tindakan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Selanjutnya, Lebak Sejahtera dengan tolak ukur kasus korupsi, seperti mahalnya pengurusan pembuatan KTP di Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lebak yang dilakukan oknum pejabat setempat, sehingga dapat mempengaruhi kesenjangan sosial. Dan adanya dugaan kasus korupsi Jamsosratu di Lebak pada tahun 2014, 2016 dan 2017.
Selanjutnya, Lebak Cerdas dengan dugaan korupsi, seperti korupsi dilakukan pada pembangunan atau perbaikan gedung sekolah SD sampai SMP Negeri di Kabupaten Lebak, pungutan liar yang dilakukan oknum guru pada bantuan BSM dan BOS, bahkan maraknya tenaga pendidik yang melakukan perselingkuhan di wilayah Kabupaten Lebak
“Itu semua yang menjadi tolak ukur kita melakukan unjuk rasa, kita nilai Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya telah gagal memimpin Kabupaten Lebak selama ini. Atas persoalan tersebut kita juga menilai bahwa tiga program andalan Lebak itu gagal dalam implementasinya,” kata Agus. (Omet/twokhe@gmail.com)