SERANG – Setelah tayang di televisi melalui format sinetron, akhirnya film Si Doel diangkat ke layar lebar. Bertajuk Si Doel the Movie, film yang diperankan para pemain seperti versi sinetronnya ini rilis 2 Agustus 2018 di seluruh bioskop Indonesia. Pada Jumat (3/8), para pemain menyapa Cinemaxx Mall of Serang, Kota Serang.
Tetap menjaga keingintahuan besar para penikmat ceritanya, drama percintaan Doel (Rano Karno), Sarah (Cornelia Agatha), dan Zaenab (Maudy Koesnaedi) menjadi topik yang mencuat. Seperti versi sinetronnya, Si Doel the Movie tetap mengangkat budaya Betawi meskipun pada film berdurasi satu jam lebih 25 menit ini memanjakan penonton dengan setting Belanda.
Meskipun rombongan pemain film Si Doel the Movie tiba pukul 15.00 WIB, penonton sudah memadati Cinemaxx sejak pukul 13.00 WIB. Bahkan, ada yang datang sejak pukul 10.00 WIB atau saat mal baru buka. Pada pukul 14.00 WIB, dari delapan kali jam tayang, tujuh di antaranya sold out alias tiket ludes terjual. Menyisakan pukul 20.00 WIB atau pertunjukan terakhir.
Para pemain yang datang antara lain Rano Karno (Doel), Suti Karno (Atun), Mandra, Adam Jagwani (Hans), Rey Bong (Doel kecil), dan banyak lagi. Mereka menyapa dan mengucapkan terima kasih atas antusias para penonton yang ingin menonton film tersebut. “Sebenarnya suasana seperti ini bukan hanya di Kota Serang, hampir semua tempat yang kami kunjungi seperti ini. Tentu saya bahagia. Alhamdulillah, di hari pertama kita dapat lebih dari 130 ribu penonton. Mudah-mudahan penonton akan terus bertambah lagi,” ucap Rano Karno di ruang tamu kantor Cinemaxx Serang yang menjadi tempat transit para pemain sebelum menyapa penonton.
Pemeran utama sekaligus penulis naskah film Doel ini menambahkan, besarnya animo masyarakat karena sinetron Si Doel masih re-run di stasiun televisi nasional hingga saat ini. Belum lagi, rasa penasaran masyarakat tentang kelanjutan kisah Sarah, Zaenab, dan si Doel. Rano menyebut, jika penonton mencapai 5 juta, tidak mustahil akan ada sekuel. “Atau malah nanti akan berbicara tentang si Doel kecil,” katanya.
Suti Karno juga ikut memeriahkan suasana dengan logat bicara yang khas. Wanita 52 tahun yang datang mengenakan kaus Si Doel the Movie ini menjelaskan, di film ini suasana yang ditampilkan masih sama seperti versi sinetron. “Si Doel ini kan bukan sinetron atau film komedi ya, cuma situasi itu yang membuat lucu dan bikin orang tertawa,” tukasnya menjawab tentang genre komedi yang ditawarkan film ini.
Rey Bong atau Doel kecil yang turut hadir mengungkapkan, latar suasana di film ini tidak hanya gaya tempo dulu, tetapi juga kekinian. “Buat teman-teman seumuran aku dan kakak-kakak semua harus nonton film Si Doel ini karena banyak pesan yang disampaikan, walaupun ini film lama tapi ceritanya kekinian juga,” kata remaja 13 tahun yang turut bermain dalam film Ketika Mas Gagah Pergi, Rudy Habibie, dan Untuk Angeline ini.
Dari sisi cerita, film ini sedikit banyaknya menjawab rasa penasaran penonton setelah 20 tahun sinetron Si Doel tayang pertama kali. Sarah yang pergi begitu saja ke Belanda, anak Sarah bentuknya seperti apa, hingga kabar pemain lain seperti Hans, Karyo, Enyak, dan Koh Ahong. Tak lupa pula kisah Zaenab yang dalam film ini muntah-muntah dan dilanda kegalauan karena ditinggal Doel. Diceritakan, alur film ini adalah 14 tahun setelah kepergian Sarah ke Belanda.
Kedatangan rombongan si Doel ke Cinemaxx Mall of Serang seketika membuat sesak. Animo masyarakat sangat terasa. Papan reklame film Si Doel yang terpampang di ruang pembelian tiket menjadi sasaran empuk ajang selfie calon penonton yang rata-rata berusia dewasa. Salah satunya Mulyani. Ia tak cukup satu kali mengarahkan kamera HP ke wajahnya dengan latar belakang film Si Doel.
“Saya penasaran sama kelanjutan ceritanya karena saya kan mengikuti sinetronnya. Saya juga ingin bertemu sama pemainnya. Hal yang saya rindukan dari film ini ya Betawi-nya,” ucap Mulyani, tutur wanita setengah baya asal Depok yang tinggal di Kota Serang ini. (Hilal-Titan Zetizen/RBG)